This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jumat, 26 Agustus 2016

Kebun Jeruk Kabo Jaya, Sangatta

Assaamu'alaikum wr.wb
Sudah lama saya tidak menulis di blog, saya mau berbagi pengalaman saya di Kalimantan. Sebenarnya ingin di ceritakan semuanya, tapi satu satu ya? heheee.. Ini cerita pengalaman saya berkunjung ke kebun jeruk daerah Kabo Jaya, Sanggatta. Sekilas tentang Sangatta, Sangatta itu panas, mendung, hujan tiba-tiba dan terang tiba-tiba. Menurut saya kota yang masih dalam pembangunan, jumlah penduduk lumayan banyak dan cukup konsumtif terbukti dari forum jual beli sangatta barang apa saja dijual, makanan, pakaian, barang elektronik, baju bekas, sepatu bekas, bawang merah, ayam potong, ikan, udang, aneka masakan, singkong dan masih banyak lagi, disini banyak terdapat rumah kayu, bukan cuma di Sangatta, daerah lain di Kalimantan juga. Udah segitu aja, kepanjangan!

Beberapa hari yang lalu, saya di ajak teman berkunjung ke kebun jeruk Jl. Pendidikan tapi masuk-masuk gang. Masuknya gak bayar looohh... Bisa makan jeruk sepuasnya dan bisa di bawa pulang, tapi kalau yang di bawa pulang bayar ya? Sekilo 10 ribu rupiah. Jeruknya ada yang manis seger, ada yang asem banget. Tergantung amal dan perbuatan si pemetik hahaha....

Kemudian suami saya mengajak saya untuk berkunjung lagi ke kebun jeruk, karena memang kemarin dia tidak ikut, lalu saya sarankan untuk berkunjung ke kebun jeruk di daerah Kabo Jaya, saya juga belum pernah kesana sebelumnya, hanya melihat di postingan forum. Kami janjian dengan teman suami saya, pukul 9.00 WITA kami berangkakt dari rumah. Masuk wilayah Kabo dan setelah menelusuri jalan, kami sampai pada jalan buntu! Hayooo nyasar!! Hahaaa.. Kami bertanya pada salah satu warga, tepat di depan kami ialah rumah sang pemilik kebun. Kami akan di antar ke kebun naik perahu. Asiiiikk udah lama gak naik perahu niih hehee.. Sang pemilik kebun punya anjing yang ramah tapi rada malu-malu. Biasanya saya takut anjing, gak tau kalo sama yang ini malah maunya ngejar-ngejar, abisnya si anjing di deketin pergi, kan saya jadi gregetan yak! Udah kaya cowok deketin cewek, ceweknya ngejauh terus kan bikin penasaran.. Eeeaaaakkk kok jadi ngomongin cowok sih hahaaa.. Dan jrengjreng!

hendak menyebrangi sungai
Waow!! Ini mengingatkan saya akan film thailand jaman dulu "The Trek" yang ceritanya tentang ular raksasa yang hidup di sungai yang bisa makan orang heheee.. Waaaahh sereem! Gak ada ular besar, tapi di sungai ini konon ada buayanya, jadi sama-sama serem! Gak sampe 5 menit kami sudah di sebrang sungai. :-D 
Setelah di sebrang kami harus berjalan kaki, gak jauh kok! Gak sejauh jalan kaki 2 jam ke pantai kalikencana, gak sejauh mendaki gunung. Cuma beberapa menit. Dan taaraaa! Sampai, saatnya memetik jeruk.

Pasangan suami istri nih sahal dan laela :-)
jadi petani jeruk :-D
ini saya sama suami saya :-D
Jeruknya seger loohh.. jarang ada yang keut
ini pasutri bikin ngakak mulu :-D
Mereka pasutri pasangan suami istri bikin ketawa mulu, ada ada aja kelakuannya.. Jeruk disini sampe pada jatuh sendiri dari pohonnya karena saking banyaknya dan si pemilik kebun mungkin sampe keteteran ya? Makanya dari pada busuk semua mending kita makan semua yuk? Di pohon masih banyak bin banget. Tapi makan jeruk 2 atau 3 biji aja udah kenyang gimana mau makan semuanya? Hahaha... Disini kita gak fokus petik jeruk, lebih fokus foto sefienya! Hehee..

Setelah puas, kami memutuskan untuk pulang. Tapi si pemilik kebun malah ninggalin kita.. Duuuh gimana dong? Cuma si anjing yang kembali menjemput kami, duuh blecki majikan lu kemana? Udah lah jalan aja sambil makan jeruk.

jalan pulang sambil makan jeruk
Tuh perahunya di sebrang, gimana kita mau pulang?
Nooohhh si anjing yang malu-malu, anggep aja namanya blecki
Si blecki nyebrang sungai mau manggil si majikan

Gak lama setelah blecki sampai di sebrang, si pemilik kebun datang menjemput kita. Saatnya nimbang jeruk yang kita dapat, masing - masing dapat 3 kg cuma Rp 21.000 yaapp!! Kebun jeruk yang ini menawarkan harga murah meriah, sekilo hanya Rp 7.000, dapat jeruk banyak, seger dan murah lagi. Nyengir lebar deeehh hiiii... :-D

Habis dari kebun jeruk, kita cuuusss ke Aquatic. Tapi cerita aquaticnya besok-besok lagi ya? Babbaaiii.. sampai jumpa lagii.. (''') Terima kasih sudah membaca tulisan saya yang jauh dari kata bagus.
Wassalamu'alaikum wr.wb




Baca Juga :












Kamis, 05 Mei 2016

Rindu Bapak

Teringat masa kecilku, kau peluk dan kau manja, indahnya saat itu, buat ku melambung disisi mu terngiang hangat nafas segar harum tubuhmu kau tuturkan segala mimpi-mimpi serta harapanmu.

Kau ingin ku menjadi yang terbaik bagi mu, patuhi perintah mu, jauhkan godaan yang mungkin ku lakukan dalam waktuku beranjak dewasa,jangan sampai membuatku terbelenggu jatuh dan terinjak.

Tuhan tolongah sampaikan sejuta sayangku untuknya, ku trus berjanji tak kan khianati pintanya. Ayah dengarlah betapa sesungguhnya ku mencintaimu, kan ku buktikan ku mampu penuhi maumu.

Andaikan detik itu, kan bergulir kembali, ku rindukan suasana basuh jiwaku membahagiakan aku yang haus akan kasih dan sayangmu tuk wujudkan segala sesuatu yang pernah terlewati.

Apakah kalian baru menyanyikan sebuah lagu? Ya.. Itu adalah lirik lagu "Yang Terbaik Bagimu" lagu yang di nyanyikan gita gutawa dan ada band itu begitu merdu dan bagiku itu sangat menohok. Seketika air mata ini membanjiri seluruh ruang dan kelopak mata tak sanggup menopang begitu banyaknya luapan air yang ingin terjun agar sampai ke pipi. Suatu hari di tempatku bekerja, radio kesayanganku memutarkan lagu ini, lagu lama yang sudah lama juga tak ku dengar, walau sudah lama tak ku dengar tetapi masih tetap saja, aku masih tetap cengeng. Tangan yang sedang bekerja tiba-tiba perlahan berhenti, telinga mendengarkan dengan seksama, penglihatanku mulai buram karena air itu tiba-tiba muncul, bibir yang tak kuasa lagi mengikuti lirik lagu, dada rasanya tersayat teringat bapak yang nan jauh disana karena tak kunjung jumpa.

Hari ini aku melihat rivia naik sepeda, kulihat roda kecil dibelakangnya sudah tak ada, kudekati dia, kutawari dia "maukah kau kuajari naik sepeda?" dengan senang hati ia menerimanya. Aku bilang padanya, "jangan takut jatuh, tetaplah mencoba, kakimu harus terus mengayuh, dan lihatlah kedepan" beberapa kali aku memegangi bagian sadelnya lalu kulepaskan tanganku perlahan, dia tak tahu aku melepaskan peganganku tiba-tiba dia menengok kebelakang dan dia sangat kaget seketika dia membanting setir dan berkata "Aku bisa" kupikir dia akan memarahiku karena rivia memang suka marah-marah mungkin itu karena ibunya :-D hehe. Aku bilang padanya itulah yang di lakukan mbah kakung pada tante dek, tante diajari bapak tante mula-mula roda empat, lalu roda kecilnya di lepas satu jadilah roda tiga, lalu roda kecilnya ia tanggalkan semua, aku berkata pada bapak jangan lepaskan pegangannya pak, jangan lepaskan, tetapi dia melepaskannya dan tante tidak tahu bahwa tante sudah bisa bersepeda" 

Mengajari rivia naik sepeda membuatku teringat pada bapak. Kapan dia akan kembali ke tanah air? Kembali ke kampung halaman. Aku ingin bertemu dengannya sebelum aku pergi. Terakhir kami bertemu dua tahun yang lalu itupun hanya sebentar dua bulan saja.

Allah, sesungguhnya engkau yang lebih tahu perasaan hamba mu ini, bahkan jika aku curhat pada temanku mereka pun tak benar-benar mengerti isi hati ini... Tolong satu kali ini, pulangkanlah bapak sebelum aku pergi, ketika aku pergi entah berapa tahun lagi kami akan bertemu...


By : Kim Risha








 

Senin, 14 Maret 2016

Pantai Kali Kencana, Nusakambangan - Cilacap

Assalamu'alaikum wr. wb
Nusakambangan, warga kota Cilacap pasti udah gak asing deh denger nama pulau itu. Kalo kalian warga dari kota mana? Jakarta? Bandung? Semarang? Atau Surabaya? hehehe :-D. Mungkin dari kalian yang bukan asli warga Cilacap hanya mengetahui tentang penjaranya saja bukan? Tapi bagaimana jika di dalam pulau Nusakambangan terdapat pantai-pantai yang mempesona? Yap! Salah satunya adalah Pantai Kali Kencana. Pantai ini terdapat di sebelah selatan Nusakamabangan yang katanya berhadapan langsung dengan Samudra Hindia loh.. Wuuiiihhh keren! Penasaran? Oke next baca lagi sampai selesai ya?

Kami anak-anak pandawa berencana akan mengunjungi pantai kali kencana yang tengah tersohor di kalangan anak-anak muda pengguna sosmed instagram. Sebetulnya sedari dulu saya ingin sekali mengunjungi pantai yang terkenal sangat mempesona ini. Semempesona apa sih pantai kali kencana ini? Benarkah seindah yang di katakan? Benarkah sewonderful yang di foto? Untuk mengetahui itu semua saya harus terjun langsung ke lapangan bukan? Sudah berkali-kali saya gagal merencanakan untuk mengunjungi pantai kalikencana, mulai dari obrolan dengan sang guide, janjian dengan anak toko, janjian dengan anak panda, sampai ikut open trip pun ikut gagal juga karena anak-anak panda gak mau ikut open trip. Kemudian karena jumlah anak toko yang kurang banyak, tidak tahu jalan dan faktor cuaca yang buruk menjadi salah satu penyebabnya. Tapi saya senang, pada hari Rabu, 9 Maret 2016 tanggal merah karena perayaan nyepi dan saat Indonesia sedang bersuka cita karena hanya satu-satunya negara yang diberi anugerah bisa melihat Gerhana Matahari. Tapi sayangnya di Cilacap cuma kejatah sedikit peristiwa itu. 

Kami janjian dengan anak STIE untuk perjalanan ke kalikencana, karena ada anak STIE yang sudah pernah kesana. Janjian jam 08.00 WIB tetapi berangkat pukul 10.00 WIB ngaret 2 jam woy!! Bete banget rasanya! Dari anak STIE dateng jam 9.00 WIB kemudian nunggu saudaranya yang anak STIE lagi ampe jam sepuluh ngeselin gak tuh!

Sampai perut mules pengen pup, padahal di rumah udah pup, terus bu Ayu yang udah bolak balik kencing, terus sampai ngantuk karena angin pantai yang sepoi sepoy. Akhirnya rombongan temennya yang dari STIE itu dateng juga. Total anak ada 26 orang, 15 naik perahu yang biasa saya sewa dan 11 orang naik perahu nelayan lain, 5 orang dari anak pandawa dan 21 yang lainnya dari STIE dan saudaranya.

Oke udah komplit tinggal cuuussss jalan. Kali ini perahu jalannya muter eeuyy, biasanya kalau kita ke  Pantai Selok Pipa  atau ke Pantai Kalipat  kita turun di dermaga baru, kali ini turun di dermaga yang saya juga kurang tau nama dermaganya apa yang jelas itu cuma daratan yang sangat sempit, dengan jalan yang tertutup semak belukar. Rombongan saya datang pertama, sambil menunggu rombongan kedua saya mencari kayu untuk pendakian nanti. Rombongan kedua sudah sampai, kemudian kami berdoa bersama agar perjalanan kami lancar tanpa ada hambatan apapun. Kami mulai pendakian pukul 10.10 WIB.

Baru berjalan sebentar, kami sudah di suguhi dengan jalan yang cukup menanjak, dan ini adalah kelemahan Bu Ayu. Benar saja belum 5 menit berjalan, bu Ayu sudah minta istirahat. Hadeeehh tepok jidat gue! Belum apa-apa bu ayu udah muntah di jalan huft pusing. Tapi hal itu tidak berlangsung lama, setelah beberapa menit jalannya landai dan terus landai hanya saja jalannya sempit hanya bisa di lalui oleh satu orang saja. Jalannya lumayan tidak terlalu becek karena beberapa hari ini Cilacap tidak hujan, hujan pun sangat sebentar hanya grimis menangis segaris setelah itu meringis. Perjalanan menyusuri hutan kali ini posisi saya di belakang karena rasa solidaritas saya terhadap bu ayu yang jalannya agak pelan saya merasa bertanggung jawab atas dirinya serta keselamatannya karena dia saya culik dari rumah. Hahaha. Tadinya itu bu Ayu tidak berencana untuk ikut tapi mendadak saya ajak untuk menemani setiap langkah saya dalam menyusuri hutan Nusakambangan. Buat saya mau jalan di depan atau di belakang itu sama saja. Semua sama-sama menikmati proses, gak penting siapa yang sampai terlebih dahulu karena semua hanya punya satu tujuan yang sama yaitu pantai kali kencana. Kalau trip biasanya saya di depan itu karena saya greget kalau jalan terlalu lelet dan banyak basa basi, menurut saya itu akan menghambat perjalanan. Ciiiieeeesss..

istirahat sebentar...
baru jalan sebentar bu ayu tepar, haha

hanya satu jalan kecil
hutan nusakambangan


Satu jam berjalan, kaki saya masih kuat! Memang sudah lama juga saya kurang piknik yang kayak begini ini, jadi masih semangat. Menurut saya hutan Nusakambangan itu seperti amazonnya Cilacap. Wuuihh! Lebbay! Hahaaa.. Tapi kalau dipikir-pikir emang horor loh perjalanan ke pantai kalikencana ini, coba sekarang kalian bayangin jalan kesini sendirian malem-malem, gak usah malem siang aja udah horor, suara si aming eeehh maksudnya siamang yang memanggil-manggil ingin mengajak melompat dari pohon satu ke pohon yang lain, saya sih tidak melihat keberadaan siamang ini, hanya saja suaranya yang terdengar dimana-mana, pohon-pohon yang menjulang tinggi menutupi langit dan sinar cahaya matahari, siang terlihat seperti sore, sore terlihat seperti malam. Dan tak terasa terdengar suara gemricik air, waaaahh.. sungai mana sungai? Akhirnya kita beradu jalan dengan air yang mengalir.

Alkhamdulillah.. Kita sampai di sebuah aliran sungai kecil, disini kita istirahat. Air disini kita gunakan untuk mencuci muka, membasuh kaki dan tangan, ada yang untuk minum. Sambil istirahat meluruskan kaki, makan cemilan, selfie, ngobrol, kenalan satu sama lain siapa tahu ada yang jomblo, hehe... Kalau saya sih sudah laku, sudah punya suami. *nyengir lebaar*

Hutan Nusakambangan
aliran sungai kecil
siap untuk melanjutkan perjalanan

Perjalanan tidak berhenti sampai disini. Setelah cukup istirahat, kita melanjutkan perjalanan, perjalanan masih jauh sekitar satu jam-an lagi. Anak-anak dari STIE ini cukup bersahabat, mereka tidak banyak mengeluh. Selama perjalanan juga mereka tidak merengek untuk meminta istirahat, semuanya bersemangat. Mereka semua anak yang pendiam, tidak terdengar mereka berbicara keras atau tertawa terbahak-bahak. Entah karena mereka memang pendiam atau mereka kelelahan sehingga malas untuk berbicara hahaha.. Yang paling sering terdengar adalah suara bu ayu yang selalu mengatakan " i'm fine " dengan suara lumayan keras padahal tak ada yang menanyakan kabarnya, hahaha. Ngomong-ngomong  bu ayu, dia sempat kram dan akhirnya kami berhenti sejenak saya dan paijo membantu untuk menyembuhkan kram di kaki bu ayu.

kaki bu ayu kram
Dua jam sudah kami berjalan, langkah kaki saya semakin pendek dan pelan, sepertinya saya sudah mulai kelelahan tetapi tempat yang kami tuju belum juga terlihat. Akhirnya kami sampai pada tempat yang sangat landai tetapi masih banyak tumbuhan dan pohon yang tinggi. Saya pikir kami semakin dekat karena tanah yang kami lewati sudah bercampur dengan pasir. Benar saja suara debur ombak sudah terdengar di telinga kami. Pelan namun pasti kami semakin dekat dengan suara ombak yang bergulat. Dan oooohhh..

 sudah dekat dengan pantai
gerbang pantai kalikencana
Akhirnya setelah berjalan kurang lebih dua setengah jam kami sampai di tempat yang di tuju Pantai Kali Kencana. Kami mulai berjalan pukul 10.10 WIB dan sampai pukul 12.30 WIB. Sampai di pantai kami mencari area yang teduh untuk beristirahat. Saya dan anak panda makan bekal yang kami bawa dari rumah yaitu nasi rames, sudah wajib bagi kami membawa nasi rames ketika piknik ke nusakambangan. Setelah selesai makan, kami mencari tempat untuk menunaikan ibadah sholat duhur jama' takdim dengan sholat ashar. Setelah selesai sholat barulah kami melakukan sesi pemotretan hehehe.

Pantai Kali Kencana
batu karang di kalikencana
lompatnya kurang tinggi
fitra dan bu ayu
Ujung pantai kali kencana
kami dan anak STIE
keindahan pantai kelikencana
muara sungai
siap-siap mau pulang

Pukul 15.30 WIB kami mulai berjalan kembali untuk menyusuri hutan karena hari sudah semakin sore, belum lagi dengan perjalanan yang cukup memakan waktu. Kami berharap sampai di dermaga sesbelum maghrib. Kali ini saya berada di posisi paling depan. Buset, kalo saya nyasar semua ikut nyasar. hahaha. Benar saja saya tidak hafal dengan jalan pulang saya ragu dengan jalan yang saya ambil. Akhirnya saya memanggil sang guide yang berada di belakang saya. Memang benar jalan di tengah hutan itu sungguh menyesatkan karena semua tertutup dengan semak belukar dan pohon yang menjulang tinggi.

Di tengah perjalanan sang guide menanyakan kepada saya apakah saya mencium aroma bunga? Tanpa ragu saya menjawab "ya" karena aroma itu sangat khas. Saya pikir itu bukan hal buruk. Kami tetap berjalan menembus pintu keluar pulau nusakambangan. Tampak dari belakang ada anak yang kelehan dan hampir menyerah. Anak itu bersama kedua orang tua dan adik laki-lakinya. Kami sampai di aliran sungai kecil di tengah hutan dan memutuskan untuk beristirahat. Hutan sudah mulai gelap tetapi kami yakin dapat keluar hutan sebelum maghrib. Anak perempuan itu lagi-lagi kelehan, kami kasihan melihatnya. Kami mencoba menyemangati namun gagal. Dengan dorongan kedua orang tuanya anak itu nampak berjalan lemas. Ya kami semua cukup memaklumi hal itu, karena perjalanan ini memang sungguh melelahkan. Ini baru menyusuri hutan nusakambangan selama 2 jam-an, bagaimana kalau posisi naik gunung yang berjalan berjam-jam bisa di bayangkan!

Jam tangan saya menunjukkan pukul 17.20 WIB. Di depan anak STIE sudah ada yang menembus pintu keluar, kami saling berteriak memberi isyarat. Memang saya sudah bisa mendengar suara ombak. Saya meminta bantuan suami saya untuk mengambil handphone di dalam ransel saya untuk menghubungi pak nelayan memberi tahu bahwa kami sudah sampai di pintu masuk pantai kalikenana padahal posisi saya masih berjalan di hutan. ( ancer-ancer biar gak kelamaan nunggu kapal :-D )

Jalanan mulai menurun, kaki saya terasa pegal, lemas dan tak kuasa menahan berat beban ini, saya sudah ingin cepat sampai di rumah. Pakaian kotor dan basah serta bercampur keringat membuat saya risih ingin segera bertemu dengan kamar mandi. Akhirnya kami sampai di posisi awal pemberangkatan. Duduk berjejer, minum, main handphone, ngobrol satu sama lain. Dan aaahhh terlihat perahu sedang menuju ke arah kami, sungguh senangnya hati ini. Rombongan yang di belakang pun satu per satu sampai, kami menanyakan kabar masing-masing terutama anak yang tadi berjalan sangat lemas. Akhirnya dia bisa sampai finish.

Perahu kian lama kian dekat, saya sipitkan mata saya ternyata itu bukan perahu nelayan yang saya tumpangi. Itu perahu yang berbeda. Huft.. Saya kembali menelfon bapak nelayan dan beliau mengatakan sedang berjalan menuju ke arah kami, itu terdengar dari suara mesin kapal. Perahu pertama mendarat di depan kami, itu adalah perahu ke dua dari rombongan kami. Rombongan anak yang lemas tadi beserta keluarga dan teman-teman lainnya. Kami saling berjabat tangan semoga bisa bertemu kembali dan bisa ngetrip bareng lagi. Kami kagum dengan kedua orang tua anak yang lemas tadi, mereka bisa sampai finish tanpa mengeluh justru mereka yang menguatkan anak perempuannya ketika kehilangan semangat untuk terus berjalan.

Dari jauh kami melihat kapal, saya pikir itu adalah kapal yang memberangkatkan kami ternyata masih bukan! Ya selain dari rombongan kami, ada rombongan lain yang mengunjungi pantai kali kencana, saya juga kurang faham dengan mereka, katanya sih anak club bola. Memang semuanya laki-laki dan hanya ada satu perempuan.

Naaaahhh kalau yang ini saya yakin, ini pasti perahu sentosa jaya tapi kok sudah ada dua orang yang duduk ya? Ah sudah lah yang penting kami naik kapal lalu pulang. Jam di tangan saya menunjukkan pukul 17.45 WIB, langit sudah menunjukkan mega mega nya pertanda maghrib akan datang. Seperti biasa saya duduk paling depan, saya paling tidak suka jika harus duduk di tengah, entah itu satu kapal isi empat orang saya tetap duduk paling puncrit meski itu panas. Dua orang yang tidak tahu datangnya dari mana itu menanyakan kepada kami, wabil khusus kepada bu ayu karena berhadapan langsung dengan dia. Si X : "Mba dari mana?" Bu ayu : "dari pantai mba" si X : "Hah? Pantainya dimana? itu hutan mba?" Bu ayu : "Ia kita jalan 2 jam lebih menyusuri hutan mba". si X : "What?!" Mbanya sampe kaget, dari situ saya mulai dengar bu ayu menjelaskan secara rinci tentang keberadaan pantai kalikencana, pantai selok pipa, dan pantai kalipat. Dari percakapan bu ayu dengan si mbaknya saya pikir si mbaknya kaya bukan orang Cilacap abis banyak banget yang gak tahu. Yang saya heran adalah ketika si mba nya nanya : makan yang enak dimana? terus jalannya lewat mana. Dengan senang hati ayu menunjukkan arah jalannya. Karena saya heran, saya memberanikan diri untuk bertanya : "Mbaknya darimana sih?" si X : "dari Jakarta," Oohhh.. ya pantes kagak ada yang ngerti. Usut punya usut si doi sama temennya lagi dinas di kilang. Begitu toh.

Perahu kami berjalan dan terus berjalan, hingga agak ke tengah aroma itu muncul lagi. Aroma khas kanthil, tiba-tiba paijo membuka pembicaraan, ketika di tengah hutan yang juga beraroma khas kanthil itu ternyata ada hubungannya dengan anak perempuan yang jalannya lemas itu. Saya kaget paijo mengatakan hal seperti itu, apa iya? Paijo mengatakan bahwa anak perempuan itu memang pendiam dan terbilang kuat karena biasanya orang yang bisa meihat atau merasakan hal seperti itu bisa sampai pingsan. Hal itu di ketahui paijo ketika dia sedang memegang bagian belakang leher anak perempuan itu terasa sangat kencang. Saya kurang tahu mengenai hal seperti itu, percaya tidak percaya hal ghaib itu memang ada bukan? Yang terpenting adalah kita tidak boleh sembarangan mengambil sesuatu dari dalam hutan, tidak boleh berbicara kotor dan menjaga sopan santun serta berdoa kepada Allah agar diberikan kemudahan dan di jauhkan dari hal-hal yang tidak di inginkan.

di dermaga sedang menunggu kapal

Bu ayu sedang menjelaskan banyak pantaidi nusakambangan kepada mbaknya, serius amat yah? :-D

Oke deh sampai disini episode cerita kalikencana dengan segala keunikan, kehororan, keseruan dan keindahannya. Kalian cape kan bacanya? Saya juga cape ngetiknya, dua hari bbo! Tapi saya harap kalian enjoy baca cerita saya. Semoga saya bisa tetap menceritakan pengalaman-pengalaman menarik dalam hidup saya untuk kalian. Wuuueekkk hahaha.. SAMPAI JUMPA baabbbaiii.....(''').....

Wassalamu'alaikum wr.wb




Follow me on Instagram : @risharofiana


Baca Juga :














Jumat, 29 Januari 2016

Musibah - HP Hilang

Assalamu'alaikum wr. Wb
Dear, diary
Malam ini aku berduka, merasa bersalah, gak enak hati, nyesel, sedih karna hape nya ayu ilang dan semua gara - gara aku.. aku, ngajakin ayu sepedaan malem - malem. Aku suntuk gerah pengen keluar, akhirnya kita ke minimarket beli eskrim. Di situ kita duduk - duduk di depan mini market. Abis itu pulang, tapi sambil lenjehan. Lagi sepedaan foto - foto. Sampe akhirnya hapenya ayu di taroh di keranjang sepeda. Bodohnya aku, kenapa gak aku ambil tak taroh di dalem dompet. Pas mau belok hp nya jatoh gak ada yang tau. Dan ketahuan pas sampe rumahnya ayu, hapenya gak ada di keranjang. Aku ngebut nyepeda sampe ke depan jalan, sedang ayu mbonceng sambil nelfon, nahas hapenya udah gak aktif. Sampai depan jalan gak ada jejak yang tertinggal. Kata orang yang jaga angkringan ada anak yang ngambil sesuatu dan itu pasti hapenya ayu yang jatoh. Ayu menangis tersedu - sedu. Aku bingung, aku gak ngerasain apa yang ayu rasain. Tapi semua gara - gara aku, coba aja kalo aku bawa motor aja, gak usah bawa sepeda. Coba aja aku gak ngajak dia sepedaan malem - malem. Coba aja aku ambil hapenya ayu dan aku taroh di dompet pasti semua ini tidak akan terjadi.

Tapi apa boleh buat, allah sudah mengaturnya. Masalah hape beli baru insya allah bisa. Tapi kalo menghadapi ayah dan ibunya ayu bagaimana aku bisa? Ya allah berikanlah kami kekuatan untuk menghadapi ayah dan ibunya ayu ya allah. Apa yang akan aku katakan kepada mereka?

Bapaknya ayu gak galak, hanya saja beliau di segani karena beliau kyai di kampung kami. Serba salah, bingung, frustasi. Aku udah usaha sebarin di facebook jual beli cilacap, lowongan kerja cilacap, di beranda ku juga, semu bilang ikhlaskan karena sudah ada yang mengambil. Bagi kalian semua yang pernah kehilangan atau mendengar kabar hape saudara kalian hilang pasti akan bilang, isinya yang penting. Itu juga yang di bilang ayu, kontak, foto, nomer penting, itu yang terpenting. Tapi apalah arti sebuah nomor jika hape nya gak ada.

Buat kalian yang membaca tulisan saya, bertanggung jawablah terhadap barang kalian sendiri dan menjaga barang teman-teman kalian. Agar tidak menyesal seperti saya. Merasa bersalah, tak enak hati. 


Yang menyesal,


Risha Rofiana 

Senin, 18 Januari 2016

Pantai Selok Pipa, Nusakambangan - Cilacap

Assalamu'alaikum wr. wb
Hai hai hai.. Minggu kalian di isi sama acara apa ni guys? Kalo minggu, saya biasanya kalo gak travelling paling main ke perpustakaan daerah liat-liat buku, liat-liat doang terus jalan-jalan ke Rita Pasaraya beli makan sama minum. Atau kalo enggak di rumah aja sama adik keponakan ku yang demoh. Minggu kemarin, tanggal 3 Januari saya ke Pantai Selok Pipa. Kalian yang anak Cilacap udah pernah ke belum ke Selok Pipa? Saya aja yang anak Cilacap baru tau kalau ada Pantai yang namanya Selok Pipa sekitar bulan Oktober 2015 dan baru kesana kemarin bulan Januari 2016. Itu aja gara-gara di paksa sama Rifka. Itu anak maunya ngelayab terus, apa gak cape? Cape badannya cape uangnya juga, hahaha. Karena di paksa dengan berbagai alasan dan bujukan akhirnya saya pun mengiyakan. Dia bawa Sigit dan temennya namanya Pram, Pramugari, Pramusaji apa Pramita Rusady kepanjangannya gak tau, hahaaa. Janjian jam 7.00 WIB berangkat jam 8.00 WIB. Yang kata Rifka temen-temennya mau ikut sekitar 6 orang, yang hadir hanya 4 orang saja termasuk dengan saya. Ya ampun, mau ke nyebrang ke Nusakambangan masa cuma 4 orang doang si gimana? Belum ada yang tau jalan ke Selok Pipa lagi, gak lucu kalo nyasar di Nusakambangan kan? Sebetulnya saya juga mengajak beberapa teman tetapi teman saya menolak ya apa boleh buat.

Sebelum berangkat saya menghubungi bapak perahu, tawar menawar harga karena saya cuma berempat. Kalo harga tidak cocok, ya terpaksa kami batalkan agenda ke Selok Pipa. Setelah menego harga yang di tawarkan sangat cocok akhirnya kita berangkat ke Pantai teluk Penyu.

Sampai di lokasi saya menghubungi kembali si bapak perahunya namanya pak Nanang, perahunya di sebelah mana? Setelah ketemu perahunya saya mencari pemiliknya. Ternyata pak Nanang masih di rumah, hadeeehhh ribet banget ni orang, kenapa enggak bilang dari tadi kalo masih di rumah batin saya. Akhirnya saya di arahkan untuk mencari Pak Yuli rekan kerja pak Nanang. Tidak seperti Pak Nanang yang sulit di cari, Rifka menanyakan pada tukang perahu yang ternyata adalah Pak Yuli, setelah menjelaskan perkaranya pak Yuli siap mengantar kami ke Dermaga Baru dengan membayar harga yang telah disepakati oleh pak Nanang.

Kurang lebih 15 menit menyeberangi pantai Teluk Penyu yang waktu itu airnya sedang sangat tenang bak air kolam karena airnya yang tenang, air laut pun terlihat bening hingga plankton pun sampai terlihat jelas dari atas kapal pada saat akan mendarat di Dermaga Baru. Dari Dermaga Baru ini lah kami memulai perjalanan ke pantai Selok Pipa. Oia Dari Dermaga baru ini juga kita memulai perjalanan ke Pantai Kalipat. Sebelumnya kami telah diberi petunjuk oleh Pak Yuli jalan ke Selok Pipa ini memerlukan waktu kurang lebih setengah jam dengan berjalan kaki dan mengambil jalan "lurus terus" karena banyak belokan untuk sampai ke Selok Pipa dan bagi yang belum pernah kesana pasti akan nyasar. Waaahh bahaya nih.

Baru berjalan sekitar lima menit, kami menemukan bunga di tepi jalan yang alangkah indahnya.. Oh kasian kan ku petik, itu loh bunga yang biasanya dibikin bando, kaya bunga camomile, ya udah akhirnya aku petik, gak cuma aku, yang cowok juga ikut metik, jadi semuanya metik hahaha..


Belum setengah perjalanan udah mainan dulu, kapan sampenya? Hahaha. Cuaca hari itu begitu panas, cukup untuk membakar kulit saya untuk kedua kalinya, yang dari pantai kalipat saja belangnya belum hilang, di tambah sekarang perjalanan mendaki lagi. Ini membuat kulit saya semakin merah bamba, istilah jawane ya abang ireng, aku nek kepanasen nah kaya kue. Ujarku tah aku bocaeh ireng tapi nek kepanasen raine malik abang ireng. Kenapa jadi bahasa jawa? Genah nek ora ngapak ora kepanak. Hahaha.

Setelah memetik bunga di tepi jalan, kami melanjutkan perjalanan, belum ada 5 meter di depan kami ada jalan yang bercabang, mana yang harus kami pilih? Dengan bermodal petunjuk "lurus terus" kami memilih lurus. Terus bingung lagi, di depan juga ada belokan waduuhh! Belum apa-apa udah bingung. Tapi dari kejauhan kami mendengar suara bapak-bapak. Lalu kami berbalik untuk menanyakan apakah jalan yang kami ambil ini sudah benar atau belum. Dan Jreng! Kita dapat Jackpot! Bapak-bapak yang akan mancing mania ini juga akan ke Selok Pipa! Alkhamdulillah ya, Allah sayang banget sama kita. Sampe di kasih Bapak-bapak ini buat temen perjalanan kita biar gak nyasar. Ternyata belokan-belokannya banyak loh..

Setelah kurang lebih 30 menit perjalanan kami sampai di Selok Pipa. Pemandangan yang berbeda dengan pantai-pantai di Nusakambangan. Sampai di sana perut kami benar-benar keroncongan, kami sampai lupa kalau kami belum sarapan. Hahaha, kami hanya membawa beberapa cemilan lumayan untuk ganjalan. Sampai di lokasi kami siap untuk menjelajahi setiap sudut pantai. Ciiieeess...

Sebentar lagi sampai selok pipa #menelusuri #hutan #nusakambangan
Pantai Selok Pipa


Si Pram

Sigit sedang menikmati liburannya hahaa
Ssssttt.. Dia akan bergerak
Kami hanya berempat, tetapi kami sangat puas bermain di pantai ini, gak ribet, gak rusuh, yaa walaupun semua minta "difoto" tapi enjoy kok. Rifka sama si Pram jalannya lama banget, jalan kaki lima langkah cekrek, cekrek, cekrek, eh gantian si pram cekrek, cekrek, cekrek. Hahaha.. Si Sigit nyari keong apa apa tuh namanya buat di bawa pulang, katanya mau buat adiknya yang perempuan tapi karena takut sampai rumah mati akhirnya gak jadi, syukur deh karena hewan seunik apapun, selucu apapun lebih cocok berada di habitat aslinya.

Sigit juga minta ke karang yang ada ombak gedenya. batere hape low, gak ada yang bawa PB yang saya takutkan adalah kalau hape saya mati, mau telfon pak Yuli pake apa? Yang lain bawa hape tapi gak punya pulsa. Hadeeeehh..

Banyak banget orang mancing, ada yang di pinggir, ada di deket karang, ada yang di tengah lautnya. Wajar aja si sampai ada yang ke tengah karena airnya pun gak dalem, saya lihat sampai sepinggang orang dewasa. karena banyak yang mancing, saya lihat ada ikan nggletak, wuuuiihh gede, panjang, mulutnya lancip, giginya bergerigi kecil-kecil, tapi sayang saya gak tau namanya. Ikannya keliatannya kurus cuma panjang tapi pas di angkat berat juga loh ada sekitar 6 ekor, kalo di timbang berapa kilo yah? Kebetulan yang punya masih mancing, kita pinjem sebentar yuk buat foto, hahaha.. eeehh pas lagi asik foto yang punya dateng, tapi kita mah gak takut orang gak nyolong cuma minjem aja. Kirain mau nglarang eehh malah di pinjemin pancingannya katanya biar alami mancing sendiri. Hahaha.. bapaknya mah baik, tau aja anak alay jaman sekarang sukanya foto. Hehe.. Tapi gimana mau kelihatan alami, orang rifka posenya pake kacamata, pake bawa ransel segala yaaaahhh ketauan deh kalo anak alay. Yang alay mah Rifka aja, saya enggak. Hehe..

Ini ni ikannya

Ini berat loh..
Yang punya dateng, malah sekalian di pinjemin pancingannya buat foto hahaa..
Setelah puas foto sama ikan, kita lanjut lagi jalan ke karang yang ombaknya gede, tapi berhenti lagi gara-gara liat terumbu karang. Hahaha. Ini katanya kalo airnya lagi surut terumbu karangnya keliatan banget. Tapi hati-hati ya? Kalo mau kesini pake sepatu, dan tetep di pake walau lagi main air, gak usah takut basah, namanya juga main di pantai ya basah-basahan laaaahhh.. Disini kan banyak karang, banyak bebatuannya daripada kaki kalian berdarah seperti kaki saya mending sepatunya tetep di pake. Pas pertama sampai di lokasi saya berniat untuk mencuci sepatu karena kotor, pas jalan di pinggir pantai kaki saya kesandung karang kecil, enggak sakit siiihh.. tapi tau-tau udah berdarah. Udah deh tak pake aja sepatunya dari pada kesandung karang lagi.


Terumbu karang


Dengan radar ku, ku menemukan mu :-D

Sigit, kamu jangan bunuh diri, kasian emak dirumah gak ada yang kasih duit :-D
Sigit minta kesini ini yang ombaknya gede, itu Sigit, Pram sama Rifka
ini tuh waooww banget :-D
Sigit itu minta kesini kebagian yang ada ombaknya gede sampe ke karang, katanya gak mau pulang kalo belum kesini dan emang siihh setelah dari sini itu puas banget. Mereka (Pram dan Sigit) yang gak mau kena air rela basah buat ngerasain di guyur sama ombak yang memecah karang. Teriak-teriak sampai suara serak, cukup sekali ombak menerjang sudah membuat saya basah kuyup dari atas sampai bawah.

Tapi tolong teman-teman yang mau kesini hati-hati karena kalau jatuh udah deh bisa tamat karena di bagian ini sebenernya bahaya banget! Kaki saya yang kena karang kecil aja sampai berdarah apalagi kalau jatuh dari sini, kena karang yang segitu gedenya. Jadi tolong buat temen-temen hati-hati. Gak cuma disini tapi di tempat-tempat lain juga. Jangan hanya karena hanya ingin dapet gambar yang waow kalian harus kehilangan nyawa kalian. Yaaahh walopun terkadang saya juga ekstrim tapi tetap hati-hati.

Setelah bermain disini kami memutuskan untuk pulang karena memang sudah siang, hape saya lowbat, mati udah gitu sampe gak sadar hape saya kecipratan air, waduuuhhh #tepokjidat.

Udah ya segini dulu ceritanya, kapan-kapan sambung lagi tentu dengan cerita dan pengalaman yang berbeda. Jangan lupa kemanapun kalian pergi, kalian harus pamit dulu dengan orang tua, karena ridhanya orang tua itu ridhanya Allah, selalu berdoa dan hati-hati, bawa pulang kembali sampah kalian. Jangan ambil apapun kecuali gambar. Jangan tinggal apapun selain kenangan. Jangan bakar apapun selain semangat. Salam My Trip My Adventure. Ciiieeesss..

Terimakasih yang udah sempetin baca dan mampir di blog saya, maaf kalo ceritanya ngebosenin, maaf jika ada tulisan yang di kalo di baca agak aneh di denger kuping, hahaha.. Maklum masih amatir hehe.. :-D sampai jumpa di cerita selanjutnya,, babbbaiii..... (''')


Follow me on ig : @risharofiana

Baca Juga :