This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 30 Desember 2015

Pantai Kalipat, Nusakambangan

Assalamu'alaikum wr.wb
Hai semua, saya mau bagi-bagi nih... bukan bagi-bagi uang pastinya, tapi seperti biasa saya mau bagi-bagi cerita sama teman-teman semua. Kemarin alhamdulillah saya dan anak-anak pandawa mengunjungi Pantai Kalipat yang berada di Pulau Nusakambangan Timur. Sebetulnya kami merencanakan untuk mengunjungi pantai Kalikencana, tapi karena faktor malas, tidak semangat, tidak niat dan blah blah blah dan sempat membatalkan rencana ini tetapi setelah di geber oleh beberapa orang akhirnya kami antara niat dan tidak niat, antara semangat dan tidak semangat, kami paksakan kaki dan tubuh ini bergerak menuju pantai Teluk Penyu sebagai tempat penyeberangan ke Pulau Nusakambangan.

Kesepakatan telah kami buat, pukul 07.00 pagi kami harus sudah berkumpul di rumah Indun tetapi apa daya, ada yang pukul 07.00 baru bangun, ada yang belum siap, ada yang bilang otw dari jam tujuh sampai di lokasi (rumah Indun) jam setengah 8 padahal rumahnya di belakang rumah Indun jalan kaki 2 meter sampe. Ada yang pulang ambil nasi dulu buat bekal, semua udah siap tinggal nunggu si Al lama banget belum dateng-dateng, terus mba Arini minta pulang ambil baju ganti, siapa tahu nanti di pantai mau berenang. Si Al dateng tinggal nunggu mba Arini ambil baju kok lama banget. Saya dan Ayu yang ontime dari jam tujuh akhirnya harus menunggu keberangkatan sampai jam sembilan! Gila ngaret ampe 2 jam! Pukul 09.00 kami berangkat ke pantai Teluk Penyu, mampir dulu sebentar ke minimarket beli minum.

Setelah sampai Teluk Penyu Mba Arini dan Arif ilang gak tahu kemana di tungguin di depan gerbang, eeehh malah udah sampe di depan Benteng Pendem, hadeeeehh ada-ada saja kejadian. Setelah kami susul ke depan Benteng Pendem kami akhirnya bertemu dengan istrinya bapak nelayan, yang kurang tahu namanya. Bapak nelayan ini sudah biasa mengantar Bapak carik alias bapaknya si Arif ke pantai Kalipat. Yap! Akhirnya kita ke Pantai Kalipat bukan ke Pantai Kalikencana. Matahari sudah semakin tinggi, kalau dipaksakan ke Pantai Kalikencana mungkin waktunya tidak akan cukup. Diperkirakan untuk sampai ke Pantai Kalikencana kami harus berjalan kaki 3 jam. sedangkan kami sampai di Teluk penyu pukul 09.30. Ya sudah akhirnya kami ke Pantai Kalipat yang hanya memerlukan waktu 1-1,5 jam. Cuuusss kami berangkat dengan perahu sekitar 10-15 menit dan berhenti di dekat dermaga.

Perjalanan kami di mulai. Saya mencoba mencari kayu untuk memudahkan pendakian. Jalan ke Pantai kalipat maupun Kalikencana mendaki naik turun loh guys. Baru berjalan 10 menit, ada yang minta berhenti untuk istirahat, ada yang nanya udah deket belom? Kapan sampe? #tepokjidat #ketawasambilnangis hahaha... Saya di barisan paling awal bersama Arif adik kecil sang penunjuk jalan dan Al, yang lain tertinggal di belakang. Sampai di pertigaan kami berhenti menunggu anak-anak panda yang berada di belakang. Ampuuuunn deeh lama banget, nunggu 15 menit kayaknya ada. Belom lagi kalo udah sampe, gantian mereka yang minta istirahat. hadeeeh.. Perlu disemangatin nih biar mereka jalannya bisa cepet, mereka jalan lelet itu karena mereka kebanyakan ketawa sama selfie. Ada yang jalannya bolak balik kepleset sampe empat kali ada, ada yang ketawa terus ada, ada yang diem, ada yang teriak-teriak, gak tau neriakin apaan. Emang di pulau Nusakambangan ini masih ada hewan liarnya seperti kera liar dan macan. Huuuiiih ngeri ya? Kalo kera liar sih masih kedengeran suaranya tapi kalo macan saya mah belom denger suaranya, tapi kata orang-orang sih ada. Baru kali ini saya jelajah hutan, jadi keinget saya dulu pengen ngerasain main film di hutan amazon kayak di film-film hollywood gitu hahahaha.. Oke lanjut ceritanya, baca sampe selesai ya?

Setelah dari pertigaan itu, kita melanjutkan perjalanan. Kali ini jalannya lebih kecil, kayak ngelewatin semak-semak gitu, dan ternyata ada penunjuk jalan yang dibuat di pohon. Mungkin dibuat agar kita gak kesasar. Bapak carik katanya sering ke pantai kalipat buat mancing dan banyak loh yang mancing di pantai ini. Dari jauh kami mendengar suara air, suara ombak yang memecah batu karang itu pertanda bahwa kami semakin dekat dan akhirnya kami sampai di pantai Kalipat.

Setelah berjalan kurang lebih satu setengah jam, kami akhirnya menemukan pantai yang kita cari. Udah kaya di film-film hollywood gitu, berasa menemukan surga yang jarang di ketahui oleh banyak orang hahaha, dan pantai ini sepi karena pengunjungya cuma kita. Gak ada orang jualan, gak ada nelayan atau perahu yang melintas, dan kebetulan orang yang katanya biasa mancing juga tak terlihat. Bagaikan pantai milik sendiri, hehehe.

Mulai pendakian




















 





Mau pulang selfie dulu :-D
Setelah sampai pantai, kami mencari tempat yang rindang untuk mengisi perut yang keroncongan, banyak di antara kami yang belum sarapan termasuk saya. Tapi entah kenapa selama perjalanan saya tidak merasa lapar. Berbekal nasi rames seadanya, karena yang bawa cuma tiga orang, kami harus saling berbagi dengan sepuluh orang. Hahaha. Seksi konsumsi kita Renni yang biasa bawa bekal kali ini tidak ikut di karenakan banyak tugas kampus yang belum diselesaikan. Alhamdulillah habis tapi kurang. hahaha... Dan kami siap buat jalan-jalan di pantai yang sepi ini.

Cuaca cerah, air laut yang bersih belum tercemar, langit begitu biru, matahari terik menyinari kami, sungguh indah. Anugerah allah swt yang wajib kita syukuri. Perut kenyang sudah terisi saatnya selfie :-D hehehe.. Lari sana sini, gaya ini itu, main air, tapi gak berani berenang soalnya ombaknya lagi gede. Yang udah pada bawa baju ganti sia-sia deh cuma bikin tambah berat barang bawaan. haha... Cahaya matahari begitu menyilaukan mata dan saking teriknya saya dan Indun sedikit migrain, lagi plesir malah mumet hahaha.. Jam satu siang kami memutuskan untuk pulang, semua sudah lemas dulu membayangkan bagaimana mereka harus berjalan naik turun gunung menyusuri hutan lagi.

Sampah kami kumpulkan dan kami bawa pulang kembali, jangan karena  pantai ini sepi, kalian bisa mengotori seenak dengkul kalian ya? Walaupun terkadang dari sananya udah kotor, tetep bawa kembali sampah kalian! Saya juga sebenernya gak suka bawa-bawa sampah, tapi kalau bukan kita yang menjaga siapa lagi? Cuma koar-koar doang "sampahnya woy sampahnya" tapi gak ada gerakannya ya percuma. Katanya pecinta alam tapi masih suka kasih sampah ke alam? Siapa sih yang suka sampah? Gak ada, saya juga gak suka kok sama sampah. Tapi siapa sih yang bikin sampah? Kan kita juga, ya kan? Udah ah malah jadi ceramah. Hahaha.

Sampai di tempat penyeberangan tinggal nunggu di jemput sama perahunya, tapi lama banget sampe bisa jalan-jalan ke dermaga, selfie, liat ikan, cari ikan terus selfie lagi hahaha. Sampe si Oji mau berenang lagi, hadeeeh.. Ada sejam kali nunggu, ternyata bapak nelayannya lagi bawa orang jalan-jalan pake perahu liat pantai teluk penyu dan sekitar nusakambangan. Ooooohhh.. Terus ya udah kita pulang, gak lupa selfi dulu di perahu.

Udah sampe segini dulu ceritanya ya? kapan-kapan sambung lagi oke? Makasi udah mau baca dan sempetin baca cerita aku. Babbbaaiii (''') Wassalamu'alaikum wr. wb



Baca Juga :

Pantai Selok Pipa, Nusakambangan - Cilacap
Bukit Watu Meja, Kebasen - Banyumas
Pasir Putih Nusakambangan - Cilacap
Curug Telu Baturaden, Purwokerto
Waduk Kubangkangkung, Kawunganten - Cilacap
Laut Menganti, Kebumen
Goa Lawa, Purbalingga
Kebun Strawberry, Serang - Purbalingga


Jumat, 18 Desember 2015

Pusi : Party! Menenangkan Hati



Hey guys! Tak mengertikah hari ini begitu panas?
Jangan kau tambahkan dengan gaya bicaramu yang mengiung
aku bosan! Aku lelah! Aku penat!
Nyalakan radionya.. Setel lagu berbau party
yang di bawakan SNSD
ayo kita berjingkrak kesana kemari
merubah suasana hati..

Silaunya sang mentari
dengar ritem musik bernyanyi membuatku ingin menari
ya! Mari menari bersama ku teman
123! Come On!

Jangan lah kau marah-marah
tak tahukah wajahmu menjadi merah
buanglah masalah mu, 
kita pergi ke tempat yang baru
yang jarang orang tahu
saatnya kita bersenang-senang

kosongkan agenda mu,
lupakan sejenak tentang keseharianmu
bawa peralatan hiking mu, kita akan membuat tenda
tenda di pinggir pantai,
menunggu senja datang, melihat sunset
hingga datang petang kita nyalakan api unggun
hingga esok kita bangun..

sunrise menyambutmu, membuatmu tersenyum
bagaimana kawan? sangat menyenangkan!
rangkul aku dengan kedua tangan mu..
kita buat lekukan di sudut bibir :-)
sambil memandang golden sunrise dengan hati tenang
hati senang dan riang

pejamkan matamu, rasakan angin pagi
membuat suara ombak kecil di tepi pantai
udara dingin sejuk menusuk
karna tak bercampur dengan orang busuk! :-D :-D

So Smile smile and smile



Baca Juga :

Ayu Yang Semu
Orang Bilang
Teman Selatan Utara
Lelah
Aku Ingin Jadi Pengangguran
Untuk Tuhanku
Puisi : Untuk Para Sahabatku
Ya Allah Ya Rabb
Aku Tahu
Puisi Oktober 2014




Rabu, 16 Desember 2015

Bukit Watu Meja, Kebasen - Banyumas

Assalamu'alaikum wr. wb
Hai teman-teman, aku mau bagi cerita pengalaman aku ke Bukit Watu Meja nih, simak ya? Hehe.. Hari Kamis, aku masuk pagi bersama dengan rekan ku, Friska, Solihin dan Hari. Aku mengajak mereka buat piknik hari Minggu. Diantara mereka enggak ada yang libur hari minggu, tetapi masuk shift 2. Aku tau mereka itu enggak pernah piknik, makanya aku ajak piknik dan mereka setuju, walaupun mereka tahu konsekuensinya adalah lelah dan mengantuk saat bekerja. Tapi mereka menyanggupi ajakan ku. Yang off hari Minggu juga aku ajak sekalian biar rame, Krisna yang dari toko lain yang kebetulan juga shift 2 juga ikut bersemangat. Kami janjian hari Minggu jam 7 pagi kumpul di depan toko.

11 dan 12 Desember 2015
Hari Jumat dan Sabtu. Pagi, siang hingga malam hujan lebat, kami sempat cemas jika hari minggu besok hujan. Tetapi saya yakin minggu besok cerah karena setelah dua hari berturut-turut awan yang menangispun juga pasti akan lelah mengeluarkan air matanya selama dua hari dan digantikan dengan sebuah pelangi dan cahaya matahari. Benar saja hari Minggu begitu cerah, terik matahari begitu menyilaukan mata. Dengan sekuat tenaga cahaya matahari menembus awan yang gelap, membuatnya untuk tidak menangis terlalu lama.

13 Desember 2015
Subuh pukul 04.50 saya bangun, entah kenapa sepagi itu saya bangun? Apa? Jam lima kurang sepuluh menit di bilang "sepagi itu" hehe.. Ya gak tahu ya, saya biasa bangun jam 05.15 bahkan setengah enam. hahaha. Setelah bangun, saya bergegas melihat dimana hape saya. Loooh kok yang dicari hape dulu? bukannya sholat dulu? hehee.. cuma ngecek aja kok. Hape saya lagi di charge sama ibu. Beneran cuma ngecek aja. terus saya sholat subuh. Setelah sholat niatnya mau nyuci baju tapi saya malah di larang ibu, katanya takut gugup. "Udah enggak usah nyuci, nanti gak selese" terus saya bilang "Ya gak papa gak selese kan ada ibu, nanti di lanjut sama ibu, hehee"  tapi malah kekeh gak boleh nyuci, ya udah sebagai anak yang penurut saya ikuti saja permintaan ibu ku yang baik hati.

Saya disuguhi semangkok bakso oleh ibu, bakso di kasih sama kakak ipar tadi malam belum di makan, sayang beribu sayang dari pada di buang saya makan. Kemudian saya mandi. Tepat pukul setengah tujuh, saya menelpon Friska, karena saya akan menjemputnya. Pukul tujuh saya, Friska dan Krisna sudah berada di toko, tinggal menungu yang lain datang disusul Heni dan hanya satu orang lagi yang belum datang yaitu Solihin. Saya telfon dia, Solihin bilang sedang di jalan. Oke saya tunggu, rumah dia tak jauh dari toko, sekitar lima menit naik motor sudah sampai toko. Saya mulai geram karena tanda-tanda kedatangannya nihil. Setengah jam kami menunggu, akhirnya Solihin datang juga, dan di omelin sama teman-teman dulu tentunya. Dari Proliman - Kesugihan - Sampang - Kebasen sekitar 45 menit naik motor. Sebelumnya kami bertemu dengan Khintani yang rumahnya dekat dengan Kesugihan.

Oke, kami sampai di lokasi parkir Bukit Watu Meja. Kami harus berjalan mendaki untuk sampai ke lokasi. Perjalanan yang sangat menyenangkan, mendaki!! Ini adalah kedua kalinya bagi saya dan Krisna datang ke sini. Kemarin pada saat musim kemarau lupa bulan apa dan sekarang bulan Desember musim hujan.

Saya sudah menduga, pasti jalanan becek dan berlumpur, yah maklum setelah dua hari berturut-turut hujan. Kami mulai mendaki dan mendaki, Friska yang tidak biasa kelelahan dan ternyata dia belum sarapan. Setelah berjalan kurang lebih dua puluh lima menit plus istirahat kami sampai di puncak Bukit Watu Meja. Kami di wajibkan untuk mengisi data kunjungan dengan memberikan uang seikhlasnya untuk wisata ini. Ya memang belum di tentukan tarif pasti untuk berkunjung ke Bukit Watu meja ini. Kami mengisi perut dengan bekal yang kami bawa. Saya dan Khintani membawa mie goreng. Karena jumlah ada enam orang, kami memesan pecel dan mendoan untuk kami santap bersama. Setelah perut kenyang, barulah kami mengabadikan momen. Momen yang jarang terjadi di toko, momen piknik bersama pertama kali dengan anak toko. hehehe

Dan.... Jreng Jreng Jreng.... !!!

Bukit Watu Meja
Kali Serayu, tampak dari Bukit Watu Meja
Khintani, Friska, Heni, Saya dari belakang

Solihin dari belakang
Asli ini sok banget, pliiss jangan di tiru!
Friska 

Friska lagi galau, hahaha
Bukit Watu Meja pada saat kemarau

 saat musim kemarau, kering, tandus, gundul
Jam menunjukkan pukul sebelas siang, kami harus bergegas pulang karena shift 2 masuk jam setengah tiga dan saya masuk jam lima sore. Sebetulnya kurang puas, karena saya belum mengarah ke daerah yang lain di sekitar hutan cemara. Tapi apa boleh buat, kasian shift 2 nanti tidak ada waktu untuk beristirahat, toh kalau kangen sama Bukit ini saya bisa kembali lagi lain waktu :-)

Sampah kami bawa kami kumpulkan, jangan buang sampah kalian disini ya? Apalagi di lempar dari atas bukit! Jangan! Kalau kalian suka travelling, jangan suka fotonya aja tapi juga jaga kebersihan, adat dan sopan santun juga hehehe.

Di sini kebetulan saya punya dokumentasi pada saat musim kemarau dan musim penghujan. Pada saat musim kemarau pemandangan dari atas bukit tampak gundul dan air kali serayu tampak jernih. sedangkan pada saat musim hujan, pemendangan dari atas bukit tampak asri dan hijau sedang air kali serayu tampak kotor. Kita juga bisa melihat kereta melewati jembatan yang ada di atas kali serayu, nampak seperti mainan hehehe.

Sudah dulu ceritanya ya? Lanjut kapan-kapan di cerita pengalaman yang berbeda hehehe. Terima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisan saya. Silahkan tinggalkan komentar anda :-)
Wassalamu'alaikum wr.wb


Baca Juga :













Jumat, 27 November 2015

Untuk Tuhanku

Dear Allah..
Allah Tuhanku sang pencipta ku..
Tuhanku pencipta alam semesta..
Seluas jagat raya, bumi dan seisinya..
Luasnya angkasa yang tiada tara..

Apalah aku yang kecil ini tanpa Mu
Engkau yang mengetahui segala isi hati
termasuk hati dan pikiranku..
Engkau yang lebih mengetahui segala baik buruk untukku
Maka tolonglah, aku hanya meminta yang terbaik
jika suatu hari nanti aku dalam keadaan tak baik,
aku percaya engkau sang maha perencana
lebih indah rencana Mu dari pada aku,

Engkau yang lebih mengetahui aku,
baik buruk kelakuanku,
lebih dari siapapun bahkan kedua orang tuaku,
aku percaya pada-Mu lebih dari apapun,

Ingatkan lah selalu aku dan teman-temanku,
keluarga, saudara dan tetanggaku
bahwa dunia ini tidak selamanya
ingatkan lah kami bagaimana cara untuk mensyukuri hidup

Sabtu, 21 November 2015

Pantai Pasir Putih Nusakambangan, Cilacap

Assalamu'alaikum sahabat pandawa ciiieee sejak kapan ada sahabat pandawa? Hahaa.. Minggu, 15 November 2015 kemarin saya habis mengunjungi Pulau Nusakambangan. Ada yang tidak tahu Pulau Nusakambangan? Berarti anda juga tidak tahu kota Cilacap dong, hehee.. Pulau Nusakambangan itu Pulau yang terkenal sama lapasnya. Tau lapas enggak? Lapas itu Lembaga Pemasyarakatan. Lapas di Pulau Nusakambangan sendiri adalah tempat untuk memenjarakan kasus kriminal yang terbilang cukup berat seperti teroris, tahanan politik dan bandar narkoba kelas kakap. Salah satunya Amrozi, seorang terpidana yang di hukum mati karena kasus Bom Bali tahun 2002. Dan yang baru-baru ini para delapan terpidana mati kasus narkoba Andrew Chan, Myuran Sukumaran warga Australia anggota Bali Nine,tiga warga Nigeria, masing-masing Raheem Agbaje Salami, Sylvester Obiekwe Nwolise dan Okwudili Oyatanze, seorang warga Ghana, Martin Anderson seorang warga Brazil Rodrigo Galarte dan seorang warga Indonesia, Zainal Abidin serta Mary Jane warga Filipina yang batal di eksekusi. Serem kan? Tapi saya tidak akan menceritakan soal lapas, kita beralih pada tempat wisata yang ada di Pulau Nusakambangan.

Terdapat banyak pantai di Pulau Nusakambangan yaitu : Pantai Kalikencana, Pantai Kalipat, Pantai Rancababakan, Selok Pipa, Karang bolong, karang pandan, karang bandung serta yang paling sering di kunjungi adalah Pantai Pasir Putihnya. Dan baru satu pantai yang saya kunjungi hehee.. #nyengir. Kok bisa? Mbak kan asli Cilacap, masa baru mengunjungi satu pantai? Hahaa.. ia, saya emang warga kota Cilacap tapi saya baru berkunjung ke Pasir Putihnya Pulau Nusakambangan karena saya takut naik perahu. Dulu sih pernah waktu jaman SMA tapi lupa sama pantainya. Jadi pas di ajakin temen ke sana ya di berani-beraniin aja istilah kerennya perang dan berjuang melawan rasa takut ciiiee..hahaaa.

Saya beserta rombongan berangkat sekitar pukul 10.00 di karenakan paginya hujan lebat. Rencana awal adalah ke Pantai Kalipat yang memakan waktu berjalan kurang lebih satu setengah jam untuk sampai di lokasi. Tapi para nelayan tidak mau menyeberangkan kami ke Pantai Kalipat di karenakan jalannya yang naik turun dan becek setelah malam harinya diguyur hujan. Tentu kami tidak bisa memaksa untuk menyebrang ke Pantai yang belum pernah kami kunjungi, alhasil dari pada sampai Teluk Penyu cuma duduk bengong setelah tawar menawar harga dengan nelayan akhirnya kita sepakat untuk menyebrang ke Pasir Putih. Dan Waow!! Seru!



 











Kami menyebrang dengan perahu nelayan yang berkelahi dengan ombak, disitu ketakutan saya mulai muncul. Di iringi dengan doa dan melihat pemandangan dari perahu ketakutan saya perlahan hilang hingga tak terasa kami telah mendarat di nusakambangan. Di pintu masuk kami di tanya oleh petugas setempat, perahu apa yang kami tumpangi, lalu kami di kenakan biaya masuk lima ribu rupiah per orang. Dari sini perjalanan kami di mulai.

Disini kita bisa memilih untuk menuju ke lokasi Pantai Pasir Putih kita ingin menggunakan jasa kendaraan atau jalan kaki, karena saya suka berjalan dan teman-teman pun ingin berjalan, kami tidak menggunakan jasa kendaraan. Kami pikir dengan berjalan kaki selain menyehatkan, olahraga jantung dengan jalan kaki kita bisa melihat sekeliling pulau nusakambangan dan tentunya kita bisa berhenti untuk sekedar berfoto. Hahaha.. Tak perlu waktu lama berjalan kaki untuk sampai ke lokasi kurang lebih sekitar lima belas menit, tidak jauh bukan? Tapi jika kalian ingin menggunakan jasa kendaraan, kalian bisa membayar dengan harga lima ribu rupiah saja.

Setelah sampai, kami yang membawa bekal dari rumah langsung menyantap bekal kami. Pastikan perut anda kenyang sebelum bermain dengan segarnya air laut yang asin. hehee.. Tapi bagi kalian yang tidak membawa bekal dari rumah, di Pantai Pasir Putih ini ada yang jualan kok, jadi kalian tidak perlu khawatir. Setelah perut kenyang dengan santapan ikan dan oseng jengkol yang waow kita siap untuk mengabadikan momen dan bermain air tentunya.

Tadinya kami hanya bermain di pinggir pantai, tapi melihat airnya yang bersih dan bening rasanya ingin sekali berenang di Pantai ini, tapi apa boleh buat, pantai pasir putih ini mempunyai banyak karang jadi agak susah kalau ingin berenang. Dengan bermain air saja cukup bagi kami, cukup membasahi celana, pakaian dan kerudung kami. Hehee.. Sampai disini dulu pengalaman cerita saya ke Pantai Pasir Putih Nusakambangan. Pengen nyobain ke Pantai yang lain di Pulau Nusakambangan juga. Jika Allah mengizinkan. Hehe.. Terimakasih sudah mampir, Babbaayy.. Oia untuk harga tiket masuk dan jasa kendaraan sewaktu-waktu bisa berubah. Silahkan tinggalkan komentar anda :-)

Wassalamu'alaikum wr. wb


Follow me on ig : @risharofiana


Baca Juga :

 Curug Telu, Baturaden - Purwokerto
 Waduk Kubangkangkung, Kawunganten - Cilacap
Curug Gede Purwokerto
Kebun Strawberry, Serang - Purbalingga
Goa Lawa, Purbalingga
Laut Menganti, Kebumen









Rabu, 04 November 2015

Curug Telu, Baturaden Purwokerto

Assalamu'alaikum wr.wb
Jenuh iya, butuh refreshing iya, butuh temen-temen iya. Naaaah.. waktunya kumpul sama temen-temen juga refreshig bareng temen-temen juga. Kebetulan hari minggu kemarin aku libur, biasanya libur juga sih, tapi sorenya masuk kerja, jadi liburnya pas pagi doang. Sama aja enggak libur ya? Kalo minggu kemarin bener-bener libur, jadi bisa pulang sore dan santai laah.. enggak keburu waktu.

Minggu kemarin, kita berkunjung ke Curug Telu, Baturaden Purwokerto. Oke yang namanya curug itu air terjun waterfall bahasa kerennya, itu pasti jalan kaki dan naik turun gunung istilahnya lah ya? Jadi kalau mau kesana jangan sampai salah pake alas kaki, pakenya high heels kan gak lucu kalo kepleset terus jatoh.Bisa jadi bahan ketawa semua orang di tambah bonus blush on di pipi karena malu. Enggak mau kan? Hehehe... Mending pakenya sepatu kets yang gampang buat diajak jalan slow atau bahkan lari. Jangan pake sepatu safety juga yang buat kerja, berat euy. Heheee.. Oke langsung lihat fotonya ya? Biar kalian aja yang menilai sendiri. Check this out!










Oke Jadi Curug telu itu curug nya ada tiga, sesuai lah ya sama namanya. Letaknya jauh di tengah sawah. Masih asri, masih alami, tapi udah banyak juga si yang dateng kesana. Heee gimana dong? Tapi serius airnya bening, sebening hati ku kepadamu ciiieee...  Walaupun musim kemarau airnya masih deres, tapi yang deres cuma satu. #ketawasambilnangis. Ya wajar kan efek kemarau, itu aja udah bersyukur dari pada tiga-tiganya sat alias kering. Hehehe...Banyak juga yang berenang di Curug Telu, karena gak tahan liat airnya yang bersih bening dingin menawan.

Tiket masuk ke Curug Telu masih tergolong murah, hanya Tiga rupiah saja. Untuk biaya parkir hanya Dua ribu rupiah saja, dan insya allah motor anda aman karena sistemnya nomor plat motor di tulis, nanti karcisnya jangan dibuang sebagai bukti yang nantinya di cocokin sama plat motornya. Dan jangan lupa kalo kalian kesana, pliisss tolong jangan nyampah!! Budayakan hidup bersih, di sana juga disediain tempat sampah juga dari bambu. Jadi kalian gak bisa alesan kalau enggak ada tempat sampah. Oke?

Oke deh segitu dulu aja, kalau mau tanya bisa di kolom komentar, insya allah aku bales.. Oia follow aku juga di instagram ya : @risharofiana


Baca Juga :

Senin, 02 November 2015

Dear, Diriku

Assalamu'alaikum wr.wb
Tadi siang aku baca postingan bang syaiha, menulis lah setiap hari, kebanyakan orang masih bingung, mau nulis apa? Gak dapet ide atau inspirasi. Kalo aku sih emang suka nulis nulis.. Nulis nulis aja, bukan karena cita-cita ku ingin jadi penulis. Aku cuma ingin menuangkan apa yang ada di hati dan pikiran bahasa gaulnya curhat. Dengan begitu beban atau masalah ku akan terasa lebih ringan. Kenapa engga coba untuk ngomong ke teman kalo ada ada unek-unek di hati atau pikiran? Soalnya dengan menulis itu buat aku sama aja kaya kita curhat sama Allah.. Allah selalu mendengar curhatan hati kita, apa yang kita bicarakan, rasakan, walau cuma ngomong dalam hati tapi Allah tetap memperhatikan. Walaupun enggak ngobrol secara langsung ya kaya kita curhat ama temen. Sama kaya kita nulis dibuku kosong, buku itu bakal menampung semua apapun yang mau kita tulis. Tadinya aku malu, malu kalo ada yang baca apalagi kalo yang baca temen. Tapi kata bang syaiha ya gak papa. Terus aku mikir lagi, ia gak papa kan blog aku sepi? Temen ku juga paling gak ada yang baca. Kalo orang lain yang baca ya gak papa toh kita gak kenal? Aku juga gak kenal bang syaiha, bang syaiha juga gak kenal sama aku. Blog itu kan bisa buat diary juga, ya gak masalah juga kalo aku nulis di blog. Itung-itung ngirit buku lah...

Dear, Diriku...
Aku itu banyak maunya, travelling salah satunya. Ke Gunung yang belum pernah, Semeru tujuannya. Gak bisa ke Semeru ke Slamet pun bisa. Tapi enggak ada yang ngajak, dan enggak ada yang mau di ajak. Bilangnya sih my trip my adventure, tapi baru jalan naik turun ke curug aja bilangnya udah "gue kapok" itu temen-temen ku. Gimana kalo aku ngajak naik gunung? Bisa di ketawain abis-abisan. Padahal aku suka yang namanya jalan kaki, berbanding terbalik sama temen-temen ku. Dari alun-alun cilacap di ajak jalan ke Rita pasaraya bilangnya jaoh banget, ogah, males, capek. Huft... Yaaa gimana ya? Bukan si lagi ngejelek-jelekin temen, tapi ya itu, walaupun berteman kadang mereka gak sejalan sama pikiran dan keinginan kita. Walaupun kayak gitu mereka temen aku, walaupun kadang suka nyuekin, gadget yang di utamain. Makin kesini makin susah dapet temen se asik temen waktu sekolah. Mungkin karena sibuk sama kerjaan masing-masing kali ya? Tapi aku bersyukur punya temen yang rumahnya satu komplek. Satu jalan, jadi kalau mau pergi-pergi itu gampang. Orang tua udah tau perginya ama siapa aja. Kalo ada apa-apa tinggal datengin rumahnya, tanyain orang tuanya.. hehehe..

Satu lagi nih cita-cita ku selain naik gunung, aku pengen explore pantai-pantai yang ada di nusakambangan. Gara-gara si miftahul tuh, bikin aku ngiri. Dia udah hampir explore pantai yang ada di nusakambangan. Naaaah.. aku belum satupun! Gak papa laah.. Mungkin belum waktunya. Allah lebih tau mana yang kita butuhkan, mana yang baik untuk kita. Karena aku kan orangnya takut tuh kalo naik perahu nyebrangin laut, takut kecebur, gak bisa berenang bisa-bisa nyawa melayang. Kan gak lucu, kalau aku jadi trending topik di kampungku. Nanti kasihan ibuku. Naudzubillah.. Semoga cita-cita ku tercapai ya? Bisa naik gunung, bisa explore daerah Sumatra liat rumoh aceh, rumah gadang, rumah panjang yang letaknya dimana persisnya juga aku gak tahu. Hahaha.. Sama explore pantai di Nusakambangan. Wuuuuiiiih keren banget kalau gue bisa ke sana, ke Pantai Kalikencana, ke Pantai Kalipat, ke Pantai Karang Bandung, Karang Bolong, Permisan. Terus gue bisa bilang "Salah sendiri di ajak gak pada mau!" ke temen gue. Hahaha.. ngimpi, kapan yah terwujud? #ketawasambilnangis


Sabtu, 24 Oktober 2015

Waduk Kubangkangkung, Kawunganten Cilacap

Halo Assalamu'alaikum wr.wb
Sudah lama sekali saya enggak buka blog, lama gak nulis, tangan saya juga kaku dengan bahasa yang kaku juga, hehehe. Saya mau sharing pengalaman saya berkunjung ke Waduk Kubangkangkung, Kawunganten, Cilacap. Cukup lama saya tidak melewati daerah kawunganten. Oke langsung liat fotonya aja ya!

Loket
Welcome to Waduk Koebangkangkoeng

Kapal Tua


Per orang dikenakan biaya masuk sebesar dua ribu rupiah dan parkir motor sebesar seribu rupiah. Bagi anda yang bepergian ke arah Sidareja, Kawunganten, Gandrungmangu yang melewati daerah ini bisa beristirahat sebentar atau yang dari arah Tasik yang mau mudik ke kampung halaman tercinta Cilacap juga bisa mampir sebentar karena letaknya yang strategis di jalur lintas selatan dan di daerah pinggir karet dan jati tempat ini cocok untuk menenangkan pikiran menghirup udara segar setelah perjalanan jauh untuk menghilangkan rasa penat setelah berjam-jam mengemudi.

Oke terimakasih atas kunjungan anda ke blog saya. Semoga bermanfaat, Wassalamu'alaikum wr.wb

Note : Harga sewaktu-waktu bisa berubah


Follow me on ig yak hehee : @risharofiana


Baca juga :