This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 16 Februari 2015

Cinta ku berawal dari pulpen

Photo by : Risa

Klotak! Pulpen Rahma jatuh ke lantai. Rahma mau mengambilnya tapi itu terlalu jauh, karena terhalang oleh tempat duduk permanen. Tiba-tiba seorang lelaki memungutnya lalu memberikannya pada Rahma. "Makasih." Rahma mengucapkan terima kasih dengan sedikit senyum. Laki-laki itupun membalas dengan senyuman manisnya. "Siapa ya dia? Kayaknya baru liat." Gumam Rahma dalam hati.

Hari berlalu dengan cepat, kemah yang diadakan di sekolah selama 3 hari 2 malam itupun selesai. Rahma pulang dengan muka yang sedikit gosong. "Rahma, muka kamu kok jadi gelap banget si? Kepanasan yah?" Sapa Hansyah kepada Rahma. "Masa sih?" jawab Rahma tak percaya. "Ia kamu pulang ke rumah terus ngaca deh." ledek Hansyah. Rahma melanjutkan perjalanannya keluar sekolah. Rahma tidak dijemput oleh orang tuanya karena orang tuanya sibuk. Rahma pun pulang bersama dengan teman-temannya menggunakan bus. Bawaan yang banyak dan cukup berat membuat Rahma kewalahan, belum lagi setelah dia turun dari bus, dia harus berjalan sekitar 10 menit untuk sampai ke rumah nya. Rumah Rahma berada di tengah dan masuk gang yang jauh dari jalan raya.

Sesampainya di rumah dia langsung mandi membersihkan badannya. Kemudian ia bercermin, ternyata mukanya memang gosong, lebih coklat dari warna aslinya. Rahma berbaring di kasurnya, dia memikirkan laki-laki yang mengambilkan pulpen miliknya. Dia membayangkan hal saat pulpennya terjatuh, dia mengingat betul wajah tampan itu. Rasa penasaran pun muncul.

Hari ini adalah hari senin, hari dimana semua orang mengawali kegiatannya. Rahma harus masuk sekolah. "Ah cepat sekali sudah hari senin, aku malas kalau ketemu hari senin, kenapa gak langsung selasa aja sih!" Celoteh Rahma sambil memakai sepatu. "Mah, Rahma berangkat dulu ya.. Assalamu'alaikum" pamit Rahma tanpa bersalaman dengan ibunya. "Ia.. Wa'alaikumsalam, hati-hati nak." Ibunya yang sibuk mencuci baju menjawab dengan suara agak keras agar Rahma dapat mendengar suara ibunya.

Rahma sampai di sekolah, 15 menit lagi upacara bendera. "Ke kelas Devi dulu ah." Rahma ke kelas Devi, kelas X E yang berada di depan kelas X F. Rahma mendapat kelas X G. Kelas terakhir dan kelas paling pojok dekat dengan kamar mandi. "Devi mana ya? Kok gak ada sih?" Rahma berbicara pada dirinya sendiri. Ah balik ke kelas aja lah... Siap-siap mau upacara. Rahma pun kembali ke kelasnya dan dia melihat teman sebangkunya Wati yang sudah duduk menunggunya. "Dari mana aja kamu ma? aku cariin tasnya ada tapi orangnya ngilang." Tanya wati yang cukup lega melihat Rahma. "Dari kelasnya si Devi tapi Devinya gak ada." "Udah yuk siap-siap ke halaman sekolah mau upacara nih." Ajak Wati." "Ia.." Jawab Rahma singkat.

Upacara pun selesai, semua murid sudah masuk dalam kelas. Rahma dan Wati mengeluarkan buku pelajaran Bahasa Indonesia. Pak Ishak datang, semua murid berdoa dan memberi salam. Tok.. tok.. tok.. Didi masuk lalu meminta maaf kepada pak Ishak karena setelah upacara dia bergegas ke kamar mandi. Pak Ishak tampak tidak marah, tapi entah apa yang mereka bicarakan sampai pak Ishak menggertak Didi dengan sangat keras. Pak Ishak meminta kami semua untuk lari mengelilingi halaman sekolah sebanyak 10 kali. "Aduuh kenapa nih, kok jadi kita kena imbasnya?" protes Rahma. Pak Ishak kembali menggertak "ayo! semua lari keliling halaman 10 kali!" Sontak semua anak kelas X G langsung menuju halaman sekolah yang lumayan jauh dari kelas. "Baru selesai upacara panas, terus di suruh lari muterin lapangan 10 kali, itu rasanya nikmat banget." Kata Rahma sambil manyun. Di tengah lapangan tampak ada anak kelas lain yang tengah berolah raga menyaksikan kami semua berlari mengelilingi halaman sekolah. "Aku berlari pelan sambil mengengok anak kelas lain yang sedang berolahraga. Aku melihatnya, yaaa.. itu dia! anak itu!" Tanpa sengaja Rahma melihat sosok laki-laki yang menolongnya mengambilkan pulpen miliknya yang terjatuh. Sambil berlari Rahma menanyakan kepada Wati "itu anak kelas berapa ya wat?" Tanpa curiga Wati menjawab pertanyaan Rahma "itu kelas X B ma, kenapa?" "Gak papa nanya aja, kok kamu tau Wat?" "Ia laaah.. disitu ada temen ku tuh namanya Anjar." "Mana Wat? cakep gak?" tanya rahma penasaran sambil napasnya terengah-engah karena berlari. "Gak biasa aja! Udah ah jangan ngobrol terus nanti dimarahin pak guru!" jawab wati. Bibir rahma manyun karena jawaban wati tak memberinya petunjuk.

Setelah berlari selama 10 putaran kami langsung masuk ke kelas. Ternyata pak guru marah kepada Didi karena baju yang dikenakan tidak rapi. Bajunya di keluarkan , tidak memakai ikat pinggang dan datang terlambat. Didi yang berulah satu kelas yang kena. Hari itu pak Ishak benar-benar marah, tidak biasanya pak Ishak sekasar itu pada murid-murid.

Rahma kembali memikirkan laki-laki tampan itu. "Oh dia kelas X B, berarti satu angkatan dan dia olahraga di hari senin." Rahma cukup senang karena sudah di hukum pak guru. Rahma tersenyum tipis. Hari berlalu dengan begitu cepat. Hari Rabu jam pertama adalah jadwalnya olahraga untuk kelas XG. Rahma berangkat ke sekolah mengenakan pakaian olahraga. Dia senang pelajaran olahraga karena agak bebas, walaupun sama-sama mendapat materi pelajaran tapi setidaknya itu tidak menguras otak dan berada di luar ruangan.

Saat melakukan pemanasan, Rahma melihat laki-laki tampan itu lagi. Dia dan teman-teman satu kelasnya menuju ruang laboratorium. "Dia lagi? Waaah senangnya bisa melihatnya." gumam Rahma dalam hati sambil memperhatikan laki-laki tampan itu.

1 tahun berlalu...

Setelah kenaikan kelas Rahma masuk kelas IPA, sedang Wati masuk kelas IPS. Rahma bingung, harus duduk dengan siapa karena di kelas barunya dia tak banyak mengenal anak-anak yang lain. Dari anak kelas XG hanya 10 orang yang masuk jurusan IPA, itupun harus dibagi menjadi 2. Lima anak untuk kelas IPA 1 dan lima anak lainnya untuk kelas IPA 2. Hari pertama masuk sekolah, Rahma terlambat datang dan dia harus menerima kalau dia mendapat bangku di belakang bersama Vina dari kelas XD.

Pak Bahrun adalah wali kelas IPA 1. Beliau memberikan bimbingan dan pengarahan dan mengajak siswanya untuk berkenalan. Pak Bahrun memanggil nama-nama muridnya satu persatu. Rahma dikejutkan dengan sosok yang ia kenal, anak itu menghadap ke belakang, berbicara dengan teman di belakangnya. "Laki-laki tampan itu. Dia bersama ku, satu kelas dengan ku! Aku tak percaya ini!" Raut wajah Rahma berubah menjadi semangat merona.

"Rahma Putri Tunggal!" Pak Bahrun memanggil Rahma, "Ia pak." jawab Rahma sambil mengangkat tangan kanannya. Laki-laki itu menengok ke belakang menatap Rahma lalu memberikan senyum manisnya. Rahma tersipu malu, tak mau ge-er, Rahma mengalihkan tatapan matanya ke Pak Bahrun. "Kamu anak satu-satunya?" Tanya pak Bahrun. "Ia pak." "bapak mu dimana?" "di kantor pak, lagi kerja." "Ibumu?" "Ibu saya di rumah." "Kamu punya adik?" "enggak pak.." "Bapak heran kok kamu di kasih nama Putri Tunggal? Bapak sama Ibumu enggak mau punya anak lagi?" Hahaha...Semua murid tertawa.. Rahma tersipu malu, dia hanya menjawab "mungkin pak". Laki-laki tampan itu menengok ke belakang, kini Rahma membalas tatapannya. "Susi Susanti." "ada pak!" Pak Bahrun kembali mengabsen, "Taufik Hidayat" "hadir pak" "Ini kelas bulutangkis apa ya? kok ada susi susanti sama taufik hidayat?" "hahaha.." laki-laki tampan itu bernama taufik hidayat, dia baru saja mengacungkan tangan kanannya. "Taufik.. Taufik, tofik, topik, opik." Rahma menyebut nama laki-laki itu berkali-kali kemudian tertawa... "hahaha..." "Eh kamu ketawanya telat." Ejek pak Bahrun kepada Rahma yang tertawa sendiri.

Rahma agak kesal, belum apa-apa teman sebangkunya sudah mengajaknya ngobrol. . "Haduuuh.. apes banget gue dapet temen kayak gini yang super cerewet yang hobinya dandan, ngaca, ngomongin orang sama ngomongin cowok. Rahma ingin pindah tempat duduk, dia ingin duduk di depan dengan orang yang waras tentunya.

Gimana enggak sebel, baru mulai pelajaran Vina udah nyrocos kayak mau kampanye. Sebelnya lagi dia ngomongin Tofik lagi, katanya Taufik cakep. Rahma enggak nggubris omongan si Vina dia cuek aja, tapi si Vina marah karna dia ngomong tapi gak di dengerin sama Rahma. "Biarin aja lah dia marah, yang penting dia diem." batin Rahma.

Setelah lumayan akrab dengan teman cewek satu kelasnya, ternyata Rahma memiliki banyak saingan. hampir teman cewek satu kelasnya itu mengidolakan Taufik. Rahma memilih mundur ketimbang bersaing dengan teman cewek satu kelasnya yang rata-rata kayak princess itu. Gimana enggak? Vina, Anggun, Nayla, Preti, Tasya, Putri, Mila semua adalah cewek modis, gaul, tajir, dan cantik-cantik tentunya. Udah dilihat dari penampilan  jelas Rahma kalah jauh.

Gosip yang lagi anget itu sekarang, Taufik lagi deket sama Tasya. Palah digosipin jadian. Emang sih, di kelas mereka gak menampakkan kaya orang pacaran tapi di luar, gak tau deh. Rahma tetap menyimpan Taufik dalam hatinya dan enggak ada yang tau kalau Rahma suka sama Taufik sampe kelas tiga. Rahma bersikap biasa pada Taufik, tidak menunjukkan perasaan apapun padanya.

Hingga hari kelulusan, Rahma benar-benar merasa tidak akan pernah bisa melihat Taufik lagi. Tapi apa daya, apa yang harus dia lakukan? Bahkan meminta foto bersama pun Rahma enggan. Rahma melanjutkan sekolahnya di sebuah Universitas di Jogja sedang Taufik kuliah di Surabaya. Sungguh jarak yang sangat jauh. Mereka berteman di sosial media, Rahma ingin sekali menegur Tofik, tapi pikiran jeleknya selalu menang sehingga Rahma tak pernah sekalipun menegur tofik.

Suatu hari Rahma membuka akun facebooknya, Tofik mengupload foto bersama teman perempuannya. Kelihatan mesra sekali, Rahma membaca komentar beberapa teman tofik, gadis cantik yang berkulit putih adalah kekasihnya. Rahma hanya tersenyum dan menghela nafas panjang. Tak ada rasa sakit hati atau iri, "mungkinkah cintaku telah hilang..." ucap Rahma lirih. Rahma adalah gadis yang pendiam, tidak banyak bergaul, suka kesendirian, dia punya banyak teman tetapi tidak untuk teman dekat. Tercatat hanya 2 teman dekatnya di sekolah saat SMA yaitu teman sebangkunya, saat kelas 1 dengan Wati, kelas 2 dan 3 dengan Vina yang cerewet dan juga hobi dandan itu. Rahma tidak bisa melepaskan dirinya dari Vina karena Vina selalu menguntit kemanapun Rahma pergi.

4 tahun berlalu..

Setelah sibuk dengan skripsinya dan sidang pada hari Rabu, Rahma lulus menjadi Sarjana Sains. Kini dia sedang di sibukkan dengan acara mengajarnya di sekolah mengenah kota kelahirannya, Bumiayu. Tak sengaja Rahma bertemu dengan Taufik, Taufik ternyata melamar kerja di sekolah tempat Rahma mengajar SMA Negeri 1 Bumiayu. Mereka lebih memilih mengajar di kampung halaman tercinta ketimbang bekerja diluar kota yang gajinya tinggi. Walaupun pekerjaan sebagai guru juga bisa dipindah tugaskan di luar daerah. Rahma mengajar kelas 2 IPA dan Taufik sebagai guru olahraga untuk kelas semua kelas 2.

Mereka menjadi kian dekat, sesekali mereka berangkat dan pulang bersama. Rahma jadi ingat kejadian 7 tahun lalu saat pulpennya jatuh dan taufik membantu mengambilnya. Tak ada yang tahu soal kejadian itu dan tak ada yang tahu bahwa Rahma menyukai Taufik. Rahma telah melupakan Taufik, tetapi kenapa sekarang dia harus dipertemukan dengan dengan Taufik lagi? Akankah kedekatan mereka menumbuhkan rasa yang pernah Rahma rasakan kepada Taufik?

"Bunga siapa ini bu?" tanya Rahma pada bu Yani. "itu meja siapa?" bu Yani palah balik tanya. "Ini meja Rahma bu" "Ya berarti itu punya bu Rahma." kata bu Yani tak membantu apapun. Rahma duduk dan meletakkan tasnya di atas meja. Dipegangnya setangkai mawar merah dan dibacanya sepucuk surat kecil. "Apalah arti mendung jika kau mampu menyinari dunia dengan senyum mu.." Selamat pagi. Rahma tersenyum tipis, tak ada keterangan dari siapa bunga itu. "Apakah dia...? Ah tidak tidak mungkin! Dia bersama ku tadi pagi, bagaimana mungkin kalau dia yang meletakkan mawar ini di meja ku." batin Rahma.

"Lagi..?" Rahma mendapati bunga mawar lagi di mejanya. Hanya saja sekarang mawar putih sedang kemarin mawar merah. Rahma membaca tulisannya "Kecerahan pagi ini tak mengalahkan kecerahan wajah mu Rahma.." Selamat pagi. Kali ini si pengirim menyebutkan nama Rahma, jadi memang benar bunga itu untuknya.

"Dapet bunga lagi tuh bu Rahma" Rahma yang baru sampai gerbang sekolah dikejutkan dengan perkataan bu Yani. "Eh bu Yani, mau kemana?" tanya Rahma "mau ke mini market seberang sebentar" jawab bu Yani. "Oh hati-hati bu." bu yani hanya tersenyum dan mengangguk. "kamu dapet bunga?" tanya Taufik kepada Rahma. "Gak tau" "Loh tadi kata bu Yani kamu dapet bunga?" "ia gak tau kan belum ke ruang guru." "kemarin juga dapet bunga?" ucap tofik. "kok tau?" tanya rahma penasaran. "kan tadi bu Yani bilang dapet bunga lagi, berarti kemarin juga dapet dong?" jawab tofik menjelaskan. "ia klo bener udah 3 hari ini." "siapa yang ngirim?" tanya tofik sambil memandang wajah Rahma. "Gak tau dari siapa, gak ada nama pengirimnya."

Rahma duduk di kursinya, dibacanya kata-kata "Indahnya dunia ini akan terasa lengkap jika dilengkapi dengan memiliki mu." Selamat pagi. Rahma agak ketakutan membaca tulisan itu, tadinya dia berpikir kalau itu Taufik, tapi selama ini dia selalu berangkat ke sekolah bersama dengan tofik, jadi tidak mungkin jika tofik yang mengiriminya bunga.

Selama 6 hari Rahma dikirimi bunga yang berbeda setiap pagi dari orang yang tak dikenalnya. Selalu bunga mawar tetapi selalu selang seling, jika hari ini mawar merah, besoknya mawar putih, kemudian mawar merah lagi begitu seterusnya. Belum lagi kata-kata yang membuatnya jijik, tetapi kadang membuatnya terbang melayang.

Ini adalah hari minggu, Rahma berpikir tak akan ada yang mengiriminya bunga di hari minggu karena dia libur sekolah. Hari ini juga Rahma membuat janji dengan Taufik akan berekreasi bersama. Dari pagi hingga sore Rahma menghabiskan waktunya dengan Taufik, mereka tidak pergi berdua tetapi dengan adik masing - masing. Rahma dengan adik sepupunya yang kebetulan berteman dengan adik kandung Taufik. Adik sepupu Rahma yang bernama Salma adalah sahabat Ayu Dinda adik Taufik.

Saat hendak makan siang mereka makan di sebuah restoran, Taufik sempat berbicara kepada Rahma bahwa dia ingin memiliki seorang istri dan membentuk sebuah keluarga. Hal itu membuat Rahma kaget, laki-laki yang disukainya itu telah jatuh cinta kepada seorang gadis. Itu yang dipikirkan Rahma. "Ya udah, kamu nikah aja, udah ada calonnya belum?" tanya rahma. "Udah.." Ternyata benar apa yang dipikirkan Rahma, Taufik sudah mempunyai kekasih hati. "tapi gak tau cewek itu mau apa enggak sama aku.." lanjut tofik. "Loh kok belum tau?" tanya rahma. "soalnya aku belum bilang sama cewek itu." "Oooohh.. ya udah tinggal bilang aja, jadi kamu gak bingung lagi." jawab rahma memberi solusi. "Terus kamu udah mau nikah belum?' tanya tofik kepada Rahma. "Kalo aku mah nunggu jodoh dateng, hehehe..." jawab rahma sambil tertawa. "berarti kalo ada cowok yang tiba-tiba dateng ngelamar kamu, kamu mau nikah sama dia?" kata tofik. "Ya enggak langsung di terima, harus dilihat dulu orangnya seperti apa, baik enggak, ibadahnya rajin enggak?" "emang kamu pengen cowok yang kaya gimana?" Rahma hanya mengangkat pundaknya.

Hari sudah semakin sore mereka memutuskan untuk pulang ke rumah. Taufik sedang sibuk menelfon seseorang, entah siapa itu. Mereka semua kemudian pulang dengan menggunakan mobil paman tofik yang sengaja dipinjam. Tofik mengantarkan Rahma sampai kerumah dan juga Salma yang rumahnya tak jauh dari rumah Rahma. Mereka semua turun dari mobil dan berjalan kaki masuk ke gang menuju rumah Rahma. Rahma kaget karena dirumahnya nampak ada tamu dan memang ada satu mobil yang terparkir di depan gang rumahnya. "Ada tamu siapa ya?" tanya Rahma. "Mana aku tahu, kamu masuk dulu gih, aku tunggu di luar dulu." kata tofik. Rahma menuruti apa yang dikatakan tofik.

"Assalamu'alaikum.." Rahma memberikan salam dan senyumnya kepada orang-orang di rumahnya. "Wa'alaikumsalam..." jawab orang-orang itu berbarengan. "Naaah.. ini dia anaknya udah dateng." tutur sang ibu. Rahma mengerutkan alisnya. "Sini nak, duduk samping ibu" "Ada apa ini mah?" tanya Rahma bingung. "Ini loh nak, Pak Budi ingin melamar kamu untuk anak laki-lakinya, apa kamu mau? tutur ayah Rahma  "Hah?! Hal ini membuat Rahma sangat kaget. Maaf, tapi saya gak kenal Pak Budi dan anaknya." "Kata siapa kamu gak kenal dengan anak bapak?" jawab pak Budi. Rahma mengerutkan alisnya. Tiba-tiba Taufik datang, membawa kumpulan bunga mawar dan mawar putih. "Ini dia anak bapak." tutur pak Budi. Taufik tersenyum, Rahma bingung, tak tahu apa yang harus ia katakan karena ia sangat terkejut. Apakah ini mimpi? Benarkah orang-orang yang di rumahnya saat ini adalah orang tua Taufik? Bagaimana bisa? Taufik baru saja mengatakan bahwa dia ingin menikah dan membangun sebuah keluarga, tapi apakah yang dimaksudkan adalah dengan dirinya? Lalu bunga mawar itu? Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang tak tersampaikan oleh Rahma karena dia tak bisa berkata apapun.

Taufik sangat mengerti pasti Rahma sangat terkejut dan bingung. Taufik menghela napas panjang, dia mulai menjelaskan kepada Rahma bahwa yang mengiriminya bunga adalah dirinya. Dia berangkat lebih awal ke sekolah untuk menaruh bunga mawar itu di atas meja Rahma. Kemudian Taufik kembali lagi dan berangkat ke sekolah bersama Rahma agar Rahma tidak curiga bahwa dirinya yang memberi bunga. Ya taufik telah jatuh cinta kepada Rahma, gadis pendiam dan penyendiri itu. Taufik meyukai Rahma sejak masih SMA. Karena Rahma anak yang begitu pendiam, tidak banyak bergaul, sampai Taufik pun sangat sulit untuk mendekati Rahma. Taufik sudah melakukan cara dengan menjadikan Tasya sebagai pacarnya agar Rahma tampak cemburu tapi itu sia-sia, Rahma seperti tidak peka dan bersikap biasa saja. Taufik juga pernah tukeran tempat duduk dengan Bahar yang duduknya berada di depan Rahma dan Vina, tapi sayang bukan perhatian Rahma yang dia dapat melainkan celotehan Vina yang tak bermanfaat. Selama kuliah Taufik juga sempat dekat beberapa wanita cantik agar dapat melupakan Rahma, tapi itu sia-sia. Mendengar penjelasan taufik, rahma merasa terharu, ingin rasanya dia menumpahkan semua air matanya, rasa sukanya yang ia pendam sendiri ternyata dibalas oleh Taufik, yang sama-sama mereka tidak tahu bahwa mereka saling menyayangi.

"Jadi... maukah kau menjadi pendamping hidupku?" tanya tofik sambil memberikan bunga mawar merah dan putih itu. Dengan mata berkaca-kaca, Rahma tersenyum "aku tak mau.." Raut wajah taufik berubah sendu.. "aku tak mau kehilangan mu lagi..." jawab Rahma sambil menerima bunga mawar. Wajah taufik berubah senyum sumringah... "Alkhamdulillah..." Semua mengucapkan hamdalah bersama-sama. Sore itu mereka melangsungkan pertunangan. Taufik yang sebelum pulang rekreasi menelfon seseorang, dia ternyata menelfon ayahnya, untuk segera siap-siap ke rumah Rahma karena dirinya akan mengantar Rahma pulang. Taufik telah merencanakan ini sebelumnya, dia benar-benar tak ingin menghilangkan kesempatan bertemu dengan Rahma lagi. Walaupun ada pilihan untuk di tolak Rahma setidaknya Rahma mengetahui perasaan Taufik yang sebenarnya, dan dia membawa orang tuanya sebagai bukti tanda keseriusannya dengan Rahma. Malam harinya Taufik memberi tahu lokasi rumah Rahma sehingga ketika ayahnya hendak kesana beliau tidak kebingungan.

Dua bulan setelah pertunangan itu Rahma dan Taufik akhirnya menikah.
Selesai.


Kategori : Cerpen Fiksi
Oleh : Risa Rofiana
Lama Penulisan : 6 hari

Mohon tinggalkan komentar di bawah. Terima kasih.






Selasa, 10 Februari 2015

Gunung Selok dan Pantai Sodong, Adipala

Assalamu'alaikum wr. wb
Kamu tau pantai sodong? Saya baru mengunjunginya hari minggu lalu. Pertama saya di ajak temen saya untuk mengunjungi pantai ini, tetapi sayang tidak ada yang tahu letaknya dimana. Katanya sih deket sama Cilacap. Dari rumah sudah niat untuk mengunjungi pantai ini, tetapi angin justru membawa kami ke Laut Menganti, Kebumen. Setelah mengunjungi laut menganti, kami kembali ke Cilacap, di setiap jalan kami mencari penunjuk arah ke pantai sodong, hingga saya dan teman saya merasa mengantuk karena lelah mengendarai sepeda motor. Dengan kecepatan sedang, mata ngantuk, badan terasa sudah tak berdaya, akhirnya kami memutuskan untuk mencari pantai yang bernama selok. Saya belum pernah ke Selok sebelumnya jadi saya benar-benar tidak tahu itu dimana. Dan Poa yang sedang bersama saya naik motor mengatakan pernah mengunjungi selok.

Akhirnya ada juga teman saya yang beres. Hehe.. Tetapi Poa juga samar samar ingat dengan tempat itu, dia ingat kalau jalan menuju selok melewati sebuah puskesmas yang dikelilingi sawah. Setelah berjalan cukup lama, akhirnya kami menemukan penunjuk jalan yang mengarahkan ke Selok.

Tiket masuk hanya 5.000 rupiah. Kami sempat berdebat dengan teman kami bahwa tempat ini bernama pantai sodong, bukan selok. Akhirnya kami menanyakan kepada petugas parkir, sebenarnya pantai apa ini? Selok atau Sodong? Petugas parkir mengatakan, "ini adalah Pantai Sodong, selok itu nama gunung, Gunung Selok." Mulut kami pun membulat semua. "Ooooooo..." selok itu ya pantai sodong, dan pantai sodong itu ada di gunung selok.

Gunung Selok
Kami tidak bermain air di sekitar pantai, tetapi kami bermain di sekitar gunung yang tinggi. Di sekitar gunung terdapat air yang berasal dari aliran arus laut, seperti kali, sangat dangkal, airnya bersih dan juga sangat hangat. Ingin rasanya saya berendam di air hangat ini.

foto oleh : Poa
Foto oleh : Risa
Foto oleh : Risa
Area yang sangat luas, membuat kami bebas melakukan apa saja tanpa ada rasa malu kepada orang, mau narsis, mau berlari, mau berendam atau main air, mau main bola juga boleh. Hahaha.. Melihat pesona gunung, air laut, dan langit yang cerah dalam satu tempat. Apalagi yang bisa kami katakan selain mengucap syukur, bisa berkunjung ke tempat ini. Sungguh lah Allah menciptakan segala sesuatunya itu dengan sangat indah bukan?
 
Foto oleh : Risa
Foto oleh : Risa
Terlihat jelas PLTU karangkandri, Cilacap dari pantai sodong. Indah bukan? Rasanya saya ingin kembali ke tempat ini lagi.

Foto oleh : Poa
Foto oleh : Poa
Air yang berasal dari air laut, membentuk sebuah aliran yang panjang, sehingga bisa membuat kami nampak seperti menyeberangi lautan yang dangkal. Hehehe.. Hari sudah semakin sore, saatnya kami untuk meninggalkan tempat ini. Mata yang tadinya sayup, setelah melihat gunung selok dan pantai sodong langsung terbuka lebar karena saking terpesonanya dengan keindaham alam.

Sekali lagi saya menatap tajam gunung ini, andai bisa saya daki. Ada apa di balik gunung itu. Gunung yang tampak tidak berbahaya, dan benar-benar tidak terlihat seperti gunung, melainkan seperti batu yang sangat - sangat besar.

Foto oleh : Ayu
Foto oleh : Poa
Objek jalanan yang bagus membuat kami tak ingin melewatkan momen ini dengan berfoto. Alkhamdulillah untuk hari ini. Cukup lelah tetapi terbayar dengan puasnya bisa mengunjungi tempat ini. Langit menjadi semakin gelap, beberapa air dari langit menjatuhi tubuh saya. Ini pertanda hujan akan turun, ya memang hujan lebat dengan petir yang menyambar membasahi kota Cilacap. Syukurlah, saya dan teman-teman sudah berteduh di dalam sebuah ruangan yang aman dan nyaman lagi hangat yaitu rumah kami sendiri. Perjalanan kami selesai sampai disini.

Bagaimana sobat? Apakah cerita saya menarik? Semoga pengalaman dan cerita saya ini bermanfaat untuk kalian para pembaca dan terima kasih sudah membaca petualangan saya hari ini, jangan bosan-bosan untuk mampir ke blog saya yang sederhana ini ya? Kunjungan kalian sangat berarti untuk saya. Itu menjadi penyemangat saya untuk tetap menulis di blog, walaupun saya bukan penulis sungguhan. Maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata. Sampai jumpa lagi di cerita-cerita selanjutnya ya? Dadaaaaah... ('''),,,,,

Wassalamu'alaikum wr. wb


Baca Juga : 




Senin, 09 Februari 2015

Laut Menganti, Kebumen

Assalamu'alaikum wr.wb
Halo... Saya datang lagi untuk berbagi pengalaman saya berkunjung ke kota Kebumen. Dimana banyak sekali bukit bukit indah yang tinggi, hijau, dan udara masih segar. Saya tidak berniat untuk datang ke pantai ini bersama teman-teman. Tapi angin lah yang membawa kami semua menuju laut menganti yang sangat indah dipandang. Kami semua perempuan berenam berangkat pukul 07.00 pagi ke arah kebumen, entah apa yang kami cari. Di perjalanan pun kami sempat tersesat dan berhenti sejenak karena tidak tahu arah, sampai kami tiba di jempatan karang bolong. Kemudian di jembatan itu kami mengadakan arisan dadakan. Biasa ibu-ibu kan suka begitu. Setelah arisan berdebatan beberapa menit kami memutuskan untuk mengunjungi daerah laut menganti yang konon jalanannya sangat ekstrim, dengan mengucap bismillahirrohmanirrokhim saya menyetujui hasil arisan tersebut.

Pertama meluncur dari Pantai Logending atau Pantai Ayah. Saya sempat menyepelekan omongan orang-orang yang katanya jalanannya sangat curam. "Ah jalanannya kayak gini mah kecil." batin saya. Saya yang mengendarai sepeda motor bebek dengan memboncengkan teman saya merasa sombong. Tetapi setelah memasuki area pertengahan jalan, saya wajib menampar wajah saya karena kesombongan saya. Alamaaaaak.. tikungan tajam, turunan jalan yang melebihi naik roll coaster, tanjakan 40 derajat sampai 60 derajat saya lalui yang membuat saya deg-degan. "Laillahaillallah..astaghfirullohhal'adzim.." beberapa kali saya sempat mengucapkan istighfar. Saya menyuruh teman saya untuk ikut berdoa juga. Akhirnya sampai pada loket masuk laut menganti. Tiket masuk hanya 5.000 rupiah saja dan sudah termasuk biaya parkir di dalam. Kurang lebih 1 Km dari loket masuk untuk sampai ke Laut menganti. Tempat yang dituju sudah terlihat sangat dekat dan dekat sekali, tetapi karena saya sudah tidak kuat dengan turunan yang membuat motor saya melaju dengan sangat kencang di tambah lagi dengan tikungan yang katakanlah 180 derajat hingga 270 derajat. Dengan kaki yang gemetar, jantung yang berdetak lebih kencang, napas yang terengah-engah tepat di ujung jalan turunan saya memutuskan untuk berhenti. Teman saya mengikuti dari belakang ikut berhenti. "Kenapa berhenti?" "Aku enggak kuat, gemeteran ini kaki, ngaso dulu bentar." Teman saya sedikit menertawakan. Akhirnya kami berhenti sejenak untuk merileksasi jantung supaya tidak deg-degan lagi.

Disela-sela canda kami ada 2 orang bapak-bapak menyapa kami. "Hati-hati neng, turunan dan tanjakan tajam, itu laut nya udah kelihatan." "Ia pak ini berhenti juga karena teman kami yang sedikit takut." "Ia, ini aja ada orang yang jatuh, ini motornya disini orangnya lagi istirahat di kedai." "Oh itu motornya orang jatuh? Jatuhnya dimana pak?" "Ia diturunan ini, ngguling neng makanya hati-hati." kata bapak itu mengingatkan sambil mengotak-atik motor yang jatuh itu. Akhirnya kami pun berpamitan untuk turun, melihat sisi lain laut menganti yang konon sangat indah.

Mesin motor saya matikan, dengan perlahan saya menuruni turunan jalan. Teman saya mengarahkan untuk naik sambil membawa motor kami. Tetapi apa daya jalan yang benyek membuat kami harus berhenti. Kami naik ke atas dengan berjalan kaki.

Taraaaa....
Berhenti di turunan jalan..
Laut Menganti
Video 1
Laut Menganti
Laut Lepas, menganti
banyak saungnya
Keindahan laut menganti

dikelilingi bukit bukit
Air yang bening dan besih
Kami
Gak boleh turun kesitu
Bagian lain Laut menganti
Bagian yang lain
video 2

Itu pengalaman pertama saya mengunjungi laut menganti yang memang begitu bagus, begitu indah. Hanya  saja saya kurang lama berada di tempat itu. Rasanya kurang puas karena saya belum menjelajahi setiap sudut dan bagian dari Laut Menganti ini padahal saya yakin di setiap bagian Laut Menganti melimiliki view yang berbeda-beda.

Kami sempat bertemu pengunjung yang menegur kami, dia mengatakan "Gak nyesel pokoknya mba kalau kesini, saya aja sampe nginep. Bagus banget" What?? Nginep? Kayaknya emang enak tuh kalo nginep, pengunjung itu memang terlihat membawa ransel seperti pendaki gunung. Dan di Laut Menganti juga terdapat villa yang memang disewakan kepada pengunjung agar dapat menikmati keindahan laut lebih lama.

Salah satu teman saya ingin menyudahi kesenangan ini, padahal saya masih belum puas. Di tengah perjalanan hendak turun saya merasa lega dan sedikit lenjehan. Di turunan jalan yang agak landai dan mesin motor yang seakan mati, dan laju motor yang agak kencang, saya melambai-lambaikan tangan kanan saya, alhasil motor saya melenceng ke daerah pinggir jalan yang penuh dengan bebatuan. Teman yang saya boncengin tiba-tiba mendadak pegang pundak saya. Istilah dalam bahasa jawanya itu ngradak. Untung saya canggih sehingga bisa langsung saya hendel. :-D aslinya deg-degan bangett. Beruntung saya masih selamat, setelah kejadian itu saya memutuskan untuk minggir, menenangkan jantung hati saya yang lagi-lagi berdetak lebih kencang. Teman saya pun ikut berhenti, sempat cemas juga. Tetapi lebih banyak ngetawain saya.

Bagi kalian yang mau kesana, pesan saya cuma hati-hati karena memang tikungan tajam, turunan jalan dan tanjakan yang it's a waoww banget. Mungkin bagi kalian para laki-laki yang bermental besi beja yang gak cemen tentunya bisa bilang "kecil" tapi saya yang perempuan harus berjuang keras untuk mencapai titik pusat lokasi. Dan hasilnya takjub! Rasa takut dan lelah saya terbayar sudah, bayaran yang setimpal setelah bersusah susah naik tanjakan dan turunan jalan. 

Naaah.. apa anda tertarik untuk berkunjung ke laut lepas menganti? Saya juga pengen kesana lagi. Kesana bareng yuuk? Biar lebih rame.. hehe.. Perjalanan saya gak berakhir sampai disini. Simak cerita pengalaman seru saya yang berikutnya ya? Semoga tulisan saya bisa jadi referensi buat kalian yang ingin berwisata di daerah sekitar Kebumen. Terima kasih sudah mau mampir ke blog saya. Kapan-kapan mampir lagi ya? Di lain cerita pastinya.

Wassalamu'alaikum wr. wb


Baca Juga :

Jumat, 06 Februari 2015

Cerita Gue : Ending Ragil

Assalamu'alaikum wr. wb
Seiring dengan berjalannya waktu, gue, indun sama agus udah agak mulai renggang lagi. Hubungan yang terjalin anak ragil gak se seru dulu lagi. Kita lebih sibuk urusan masing-masing. Sesekali gue sama agus masih suka telfonan. Itupun udah gak se seru dulu lagi semenjak gue sama agus ada masalah yang gue gak ngerti. Masalah cewek, sebenernya si cuma salah paham aja. Tapi dibikin ribet. Gak tau karena agus yang ngebet banget pengen pacaran atau suka banget sama tuh cewe. Semenjak itu gue sama Agus diem dieman. Gue coba sms tapi gak di bales. Sampe suatu hari gue beli es pisang ijo langganan gue. Penjualnya ganti bukan ibu-ibu yang biasanya. Yang jualan sekarang lebih muda. Gue beli es sama uwi. Kita duduk sambil cerita Agus yang ngambek ke gue. Eh tau tau pedagang esnya nyamber aja. "Agus? Agus siapa neng?" Gue jawab: "Agus Triyono, emang kenapa mba?" belum di jawab si mbaknya nanya lagi : "Anak mana?" Tanpa ambil pusing gue langsung jawab : "Tuh anak jalan sebelah, deket kok rumahnya dari sini." Mbak itu tertawa. Gue heran, kenapa mbak itu tertawa, mungkin mbak ini kenal Agus, gumamku dalam hati. "Agus itu adik ku." Jebret!!! "What!!??" Gue kaget. Gue lagi ngomongin orang, terus ada yang kenal sama orang yang lagi gue omongin. Petaka apa musibah tuh? Heee.. sama aja. Terus si mbak itu nasehatin gue kalo adiknya itu orangya memang sedikit sensitif, gampang tersinggung. Sebenernya si hati kecil gue bilang Agus gak marah, yaaaah.. mungkin dia cuma ngasih gue pelajaran biar ati-ati kalo becanda. Setelah itu dia bales inbok gue di fb. sambil nanyain soal pertemuan gue ama mbaknya dia. Nanyanya agak sedikit ketus. Yaaaah gue jawab jujur aja kayak tadi.

Gue gak tau Indun masih suka chattingan sama agus apa enggak. Semenjak Indun punya pacar, dia sibuk.. Tapi sebelum punya pacar dia juga sibuk siiiih... Sibuk kuliah, apalagi sekarang facebooknya indun di nonaktifin, jadi kita bertiga udah gak becandaan lagi di facebook. Huuft.. Sepi lagi deh hidup gue. Baru seneng ngerasain nostalgia sama temen SMP. Gak papa lah, mungkin sekarang emang lagi pada sibuk sendiri-sendiri mungkin nanti bulan puasa kita bakal reunian lagi. Insya allah amiin.. Tapi ada yang kurang, kalau jadi tahun ini ngadain buka bersama lagi ada anak yang gak bakal bisa dateng. Dia Senja Adi Pitono. Kita semua tahu kalau dia meninggal akibat tenggelam bulan Oktober lalu. Gue gak nyangka dia bakal meninggal secepat itu. Umur emang gak ada yang tau ya guys. Kita doain aja biar Senja dapet tempat terindah di sana, amal perbauatannya di terima, dan di jauhkan dari api neraka amiin.

Mungkin cerita ragil tamat sampe disini, karena gue juga gak tau bakal nulis apa lagi. Buat kalian yang udah baca cerita ragil dari awal sampe sekarang, makasih banyak. Gue bukan penulis tapi seneng nulis aja. Nulis cerita apa yang gue alami. Dulunya sih ini blog mau gue jadiin diari gue, tapi kok kayaknya terlalu di ekspose banget gitu jadi gue nulisnya kalo lagi mau aja. Hehehe..

Udah dulu ceritanya ya?
Wassalamu'alaikum wr. wb

Baca Juga :

Selasa, 03 Februari 2015

Satu Hal

oleh : Risa Rofiana
03/02/2015


ada kalanya kita senang..
ada kalanya kita sedih..
saat senang kita lupa satu hal..
begitu kita berduka kita merasa merana..
apa kalian lupa?
kita cuma boneka..
kita cuma sementara..
apa yang kita punya?
bahkan kita tidak punya apa-apa..
kamu bilang kamu punya segalanya..
tapi kamu lupa..
lupa satu hal..
bahwa yang kamu punya tidak ada apa-apanya..
saat semua hilang..
apa yang kamu punya?
kamu pun merana?
lalu pada siapa kau meminta?
barulah terasa..

dunia ini fana..
maka tenang saja..
semua akan ada masanya..
masa susah dan senang..
apalah arti segalanya..
jika kau tak mengerti satu hal..
semua cuma rekayasa..
hanya perlu hati yang tak goyah..
 maka kamu akan baik saja..

Cara Diet Sehat Alami

Assalamu'alaikum wr. wb
Hai ladies! Bermasalah dengan bentuk tubuh serta berat badan? Masalah yang sering di alami para wanita adalah berat badannya yang terus naik. Nah gimana si agar berat badan bisa turun dan bentuk badan yang ideal? Ngomong-ngomong soal berat badan ideal kita bisa mengetahui tubuh kita itu termasuk ideal atau enggak. Yaitu dengan cara menghitung Berat Badan (Kg) : Tinggi Badan (m) dan jika hasilnya :
  • Antara 18 sampai 24 = Normal
  • Antara 25 sampai 29 = Kegemukan
  • Lebih dari 29 ke atas = Obesitas
Sebagai Contoh : berat badan saya 43 Kg dan Tinggi Badan : 154 cm (1,54 m)
Maka ----> 43 :  1,54 = 27,92 dibulatkan menjadi 28
Wah wah wah.. Ternayata saya masuk dalam kategori gemuk. Sepertinya saya juga harus melakukan diet.

http://www.kellychiropractic.co.nz/healthy_diet.jpg
kellychiropractic.co.nz/healthy_diet.jpg

Nah bagaimana cara melakukan diet yang alami dan di anjurkan oleh doker? Tentu semua kita tahu bahwa caranya adalah dengan berolahraga. Tapi banyak dari kita semua malas melakukan olahraga. Padahal itu sangat penting! Dan terus terang saya pun termasuk orang yang agak malas melakukan olahraga. Saya melakukan olahraga  hanya jika sedang rajin saja. Hehehe.. Bagaimana caranya untuk diet tetapi tidak perlu dengan berolahraga? Caranya adalah anda harus mengurangi porsi makan anda. Hindari makan-makanan yang berlemak, khususnya lemak jahat seperti makanan siap saji, pizza, kentang goreng, martabak atau gorengan.

Lalu makanan apa yang harus kita makan jika sedang menjalankan program diet sehat alami? Makanan seperti apakah itu? Perbanyak makan sayur terutama yang pengolahannya dengan cara direbus contoh rebusan daun ketela, kangkung, pepaya. Dan jika anda tidak menyukai nya anda bisa memakannya dengan sambal agar rasanya tidak hambar. Saya sudah mencobanya rasanya tidak terlalu buruk. Kemudian sayur bening dan sop. Menurut saya yang berkuah itu seger. Hehe..

Kemudian imbangkan juga dengan mengkonsumsi buah segar. Buah yang kaya vitamin juga dapat membantu kecerahan wajah anda. Saya sarankan untuk anda yang sedang menjalani diet alami lebih baik anda mengkonsumsi buah pisang. Kenapa pisang? Karena selain membantu melancarkan buang air besar, pisang juga dapat membantu membuat perut terasa kenyang lebih lama. Jika pertama perut anda sudah terisi penuh oleh makanan berat dan anda merasa sudah tidak kuat lagi untuk memakan apapun jadi saya sarankan, makanlah buah terlebih dahulu sebelum makan-makanan berat seperti nasi. Karena hal ini dapat membuat mengurangi porsi makan anda.

Kita bisa meniru kebiasaan orang Jepang dan Korea dengan membiasakan berjalan kaki atau mengayuh sepeda ketika hendak berangkat kerja karena hal ini memberikan efek secara tidak langsung pada tubuh kita dan tidak kita sadari hal ini membuat tubuh kita ramping dan langsing tanpa olahraga, walaupun sebetulnya berjalan kaki adalah olahraga. Mengayuh sepeda dengan kecepatan sedang atau santai dalam waktu satu jam dapat membuang kalori sebanyak 100 kalori. Dan jika mengayuh dengan lebih cepat kalori yang dibakar sebanyak 150 kalori. Kalau saya bersepeda cuma 5 menit ke tempat kerja, jadi kalori yang dikeluarkan cuma seimprit. Hehe..

Cara diet sehat alami berikutnya adalah hindari makan malam. Lebih baik anda makan malam jangan lewat dari jam 5 sore karena hal itu bisa membuat anda menjadi lebih gendut. Karena saat malam hari kebanyakan orang lebih memilih bersantai ini membuat proses pembakaran makanan menjadi lambat karena kurangnya daya gerak tubuh kita.

Berikut tips untuk diet sehat secara alami :
  1.  Olahraga secara teratur atau melakukan gerakan tubuh seperti pemanasan selama 20 menit setiap hari.
  2. Mengkonsumsi makanan sehat seperti sayur dan buah. Makanlah buah terlebih dahulu sebelum makan nasi karena bila anda merasa kekenyangan anda sudah makan buah terlebih dahulu hal ini bertujuan untuk mengurangi porsi makan anda.
  3. Makanlah buah pisang selain melancarkan buang air besar, pisang dapat membuat perut terasa kenyang lebih lama.
  4. Makanlah sekenyang-kenyangnya, tetapi setelah itu tidak boleh makan apapun lagi atau ngemil apapun.
  5. Perbanyak air minum bening.
  6. Hindari makan malam.
  7. Hindari minum susu malam.
Berikut makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi saat sedang diet :
  1. Dua buah telur rebus untuk sarapan atau makan pagi.
  2. Roti isi dan susu.
  3. Rebusan daun singkong, pepaya, kangkung, curing.
  4. Sayur bening, sayur asem.
  5. Daging.
Berikut makanan yang harus dihindari saat sedang diet :
  1. Kentang goreng
  2. Pizza, Burger, mi instan makanan cepat saji lainnya.
  3. Gorengan.
  4. Cemilan
Tau kah anda? Akibat kegemukan bisa beresiko terkena penyakit jantung, stroke dan diabetes.
Itu tadi beberapa tips untuk diet sehat alami. Saya memang bukan dokter atau ahli gizi atau apapaun. Saya hanya sharing dan berbagi ilmu saja. Semoga bermanfaat untuk anda semua. Terima kasih telah membaca postingan saya dan sudah berkunjung ke blog sederhana saya ini. Semoga kita bisa tetap sehat dan beraktifitas semangat. Maaf apabila ada kekurangan dan kesalahan kata. Terima kasih.
Wassalamu'alaikum wr. wb

Referensi : DR. OZ INDONESIA


Baca Juga :