Kamis, 05 Mei 2016

Rindu Bapak

Teringat masa kecilku, kau peluk dan kau manja, indahnya saat itu, buat ku melambung disisi mu terngiang hangat nafas segar harum tubuhmu kau tuturkan segala mimpi-mimpi serta harapanmu.

Kau ingin ku menjadi yang terbaik bagi mu, patuhi perintah mu, jauhkan godaan yang mungkin ku lakukan dalam waktuku beranjak dewasa,jangan sampai membuatku terbelenggu jatuh dan terinjak.

Tuhan tolongah sampaikan sejuta sayangku untuknya, ku trus berjanji tak kan khianati pintanya. Ayah dengarlah betapa sesungguhnya ku mencintaimu, kan ku buktikan ku mampu penuhi maumu.

Andaikan detik itu, kan bergulir kembali, ku rindukan suasana basuh jiwaku membahagiakan aku yang haus akan kasih dan sayangmu tuk wujudkan segala sesuatu yang pernah terlewati.

Apakah kalian baru menyanyikan sebuah lagu? Ya.. Itu adalah lirik lagu "Yang Terbaik Bagimu" lagu yang di nyanyikan gita gutawa dan ada band itu begitu merdu dan bagiku itu sangat menohok. Seketika air mata ini membanjiri seluruh ruang dan kelopak mata tak sanggup menopang begitu banyaknya luapan air yang ingin terjun agar sampai ke pipi. Suatu hari di tempatku bekerja, radio kesayanganku memutarkan lagu ini, lagu lama yang sudah lama juga tak ku dengar, walau sudah lama tak ku dengar tetapi masih tetap saja, aku masih tetap cengeng. Tangan yang sedang bekerja tiba-tiba perlahan berhenti, telinga mendengarkan dengan seksama, penglihatanku mulai buram karena air itu tiba-tiba muncul, bibir yang tak kuasa lagi mengikuti lirik lagu, dada rasanya tersayat teringat bapak yang nan jauh disana karena tak kunjung jumpa.

Hari ini aku melihat rivia naik sepeda, kulihat roda kecil dibelakangnya sudah tak ada, kudekati dia, kutawari dia "maukah kau kuajari naik sepeda?" dengan senang hati ia menerimanya. Aku bilang padanya, "jangan takut jatuh, tetaplah mencoba, kakimu harus terus mengayuh, dan lihatlah kedepan" beberapa kali aku memegangi bagian sadelnya lalu kulepaskan tanganku perlahan, dia tak tahu aku melepaskan peganganku tiba-tiba dia menengok kebelakang dan dia sangat kaget seketika dia membanting setir dan berkata "Aku bisa" kupikir dia akan memarahiku karena rivia memang suka marah-marah mungkin itu karena ibunya :-D hehe. Aku bilang padanya itulah yang di lakukan mbah kakung pada tante dek, tante diajari bapak tante mula-mula roda empat, lalu roda kecilnya di lepas satu jadilah roda tiga, lalu roda kecilnya ia tanggalkan semua, aku berkata pada bapak jangan lepaskan pegangannya pak, jangan lepaskan, tetapi dia melepaskannya dan tante tidak tahu bahwa tante sudah bisa bersepeda" 

Mengajari rivia naik sepeda membuatku teringat pada bapak. Kapan dia akan kembali ke tanah air? Kembali ke kampung halaman. Aku ingin bertemu dengannya sebelum aku pergi. Terakhir kami bertemu dua tahun yang lalu itupun hanya sebentar dua bulan saja.

Allah, sesungguhnya engkau yang lebih tahu perasaan hamba mu ini, bahkan jika aku curhat pada temanku mereka pun tak benar-benar mengerti isi hati ini... Tolong satu kali ini, pulangkanlah bapak sebelum aku pergi, ketika aku pergi entah berapa tahun lagi kami akan bertemu...


By : Kim Risha








 

0 komentar:

Posting Komentar