Hai teman-teman, aku mau bagi cerita pengalaman aku ke Bukit Watu Meja nih, simak ya? Hehe.. Hari Kamis, aku masuk pagi bersama dengan rekan ku, Friska, Solihin dan Hari. Aku mengajak mereka buat piknik hari Minggu. Diantara mereka enggak ada yang libur hari minggu, tetapi masuk shift 2. Aku tau mereka itu enggak pernah piknik, makanya aku ajak piknik dan mereka setuju, walaupun mereka tahu konsekuensinya adalah lelah dan mengantuk saat bekerja. Tapi mereka menyanggupi ajakan ku. Yang off hari Minggu juga aku ajak sekalian biar rame, Krisna yang dari toko lain yang kebetulan juga shift 2 juga ikut bersemangat. Kami janjian hari Minggu jam 7 pagi kumpul di depan toko.
11 dan 12 Desember 2015
Hari Jumat dan Sabtu. Pagi, siang hingga malam hujan lebat, kami sempat cemas jika hari minggu besok hujan. Tetapi saya yakin minggu besok cerah karena setelah dua hari berturut-turut awan yang menangispun juga pasti akan lelah mengeluarkan air matanya selama dua hari dan digantikan dengan sebuah pelangi dan cahaya matahari. Benar saja hari Minggu begitu cerah, terik matahari begitu menyilaukan mata. Dengan sekuat tenaga cahaya matahari menembus awan yang gelap, membuatnya untuk tidak menangis terlalu lama.
13 Desember 2015
Subuh pukul 04.50 saya bangun, entah kenapa sepagi itu saya bangun? Apa? Jam lima kurang sepuluh menit di bilang "sepagi itu" hehe.. Ya gak tahu ya, saya biasa bangun jam 05.15 bahkan setengah enam. hahaha. Setelah bangun, saya bergegas melihat dimana hape saya. Loooh kok yang dicari hape dulu? bukannya sholat dulu? hehee.. cuma ngecek aja kok. Hape saya lagi di charge sama ibu. Beneran cuma ngecek aja. terus saya sholat subuh. Setelah sholat niatnya mau nyuci baju tapi saya malah di larang ibu, katanya takut gugup. "Udah enggak usah nyuci, nanti gak selese" terus saya bilang "Ya gak papa gak selese kan ada ibu, nanti di lanjut sama ibu, hehee" tapi malah kekeh gak boleh nyuci, ya udah sebagai anak yang penurut saya ikuti saja permintaan ibu ku yang baik hati.
Saya disuguhi semangkok bakso oleh ibu, bakso di kasih sama kakak ipar tadi malam belum di makan, sayang beribu sayang dari pada di buang saya makan. Kemudian saya mandi. Tepat pukul setengah tujuh, saya menelpon Friska, karena saya akan menjemputnya. Pukul tujuh saya, Friska dan Krisna sudah berada di toko, tinggal menungu yang lain datang disusul Heni dan hanya satu orang lagi yang belum datang yaitu Solihin. Saya telfon dia, Solihin bilang sedang di jalan. Oke saya tunggu, rumah dia tak jauh dari toko, sekitar lima menit naik motor sudah sampai toko. Saya mulai geram karena tanda-tanda kedatangannya nihil. Setengah jam kami menunggu, akhirnya Solihin datang juga, dan di omelin sama teman-teman dulu tentunya. Dari Proliman - Kesugihan - Sampang - Kebasen sekitar 45 menit naik motor. Sebelumnya kami bertemu dengan Khintani yang rumahnya dekat dengan Kesugihan.
Oke, kami sampai di lokasi parkir Bukit Watu Meja. Kami harus berjalan mendaki untuk sampai ke lokasi. Perjalanan yang sangat menyenangkan, mendaki!! Ini adalah kedua kalinya bagi saya dan Krisna datang ke sini. Kemarin pada saat musim kemarau lupa bulan apa dan sekarang bulan Desember musim hujan.
Saya sudah menduga, pasti jalanan becek dan berlumpur, yah maklum setelah dua hari berturut-turut hujan. Kami mulai mendaki dan mendaki, Friska yang tidak biasa kelelahan dan ternyata dia belum sarapan. Setelah berjalan kurang lebih dua puluh lima menit plus istirahat kami sampai di puncak Bukit Watu Meja. Kami di wajibkan untuk mengisi data kunjungan dengan memberikan uang seikhlasnya untuk wisata ini. Ya memang belum di tentukan tarif pasti untuk berkunjung ke Bukit Watu meja ini. Kami mengisi perut dengan bekal yang kami bawa. Saya dan Khintani membawa mie goreng. Karena jumlah ada enam orang, kami memesan pecel dan mendoan untuk kami santap bersama. Setelah perut kenyang, barulah kami mengabadikan momen. Momen yang jarang terjadi di toko, momen piknik bersama pertama kali dengan anak toko. hehehe
Dan.... Jreng Jreng Jreng.... !!!
Bukit Watu Meja |
Kali Serayu, tampak dari Bukit Watu Meja |
Khintani, Friska, Heni, Saya dari belakang
Solihin dari belakang |
Asli ini sok banget, pliiss jangan di tiru! |
Friska |
Friska lagi galau, hahaha |
Bukit Watu Meja pada saat kemarau
saat musim kemarau, kering, tandus, gundul |
Jam menunjukkan pukul sebelas siang, kami harus bergegas pulang karena shift 2 masuk jam setengah tiga dan saya masuk jam lima sore. Sebetulnya kurang puas, karena saya belum mengarah ke daerah yang lain di sekitar hutan cemara. Tapi apa boleh buat, kasian shift 2 nanti tidak ada waktu untuk beristirahat, toh kalau kangen sama Bukit ini saya bisa kembali lagi lain waktu :-)
Sampah kami bawa kami kumpulkan, jangan buang sampah kalian disini ya? Apalagi di lempar dari atas bukit! Jangan! Kalau kalian suka travelling, jangan suka fotonya aja tapi juga jaga kebersihan, adat dan sopan santun juga hehehe.
Di sini kebetulan saya punya dokumentasi pada saat musim kemarau dan musim penghujan. Pada saat musim kemarau pemandangan dari atas bukit tampak gundul dan air kali serayu tampak jernih. sedangkan pada saat musim hujan, pemendangan dari atas bukit tampak asri dan hijau sedang air kali serayu tampak kotor. Kita juga bisa melihat kereta melewati jembatan yang ada di atas kali serayu, nampak seperti mainan hehehe.
Sudah dulu ceritanya ya? Lanjut kapan-kapan di cerita pengalaman yang berbeda hehehe. Terima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisan saya. Silahkan tinggalkan komentar anda :-)
Wassalamu'alaikum wr.wb
Sampah kami bawa kami kumpulkan, jangan buang sampah kalian disini ya? Apalagi di lempar dari atas bukit! Jangan! Kalau kalian suka travelling, jangan suka fotonya aja tapi juga jaga kebersihan, adat dan sopan santun juga hehehe.
Di sini kebetulan saya punya dokumentasi pada saat musim kemarau dan musim penghujan. Pada saat musim kemarau pemandangan dari atas bukit tampak gundul dan air kali serayu tampak jernih. sedangkan pada saat musim hujan, pemendangan dari atas bukit tampak asri dan hijau sedang air kali serayu tampak kotor. Kita juga bisa melihat kereta melewati jembatan yang ada di atas kali serayu, nampak seperti mainan hehehe.
Sudah dulu ceritanya ya? Lanjut kapan-kapan di cerita pengalaman yang berbeda hehehe. Terima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisan saya. Silahkan tinggalkan komentar anda :-)
Wassalamu'alaikum wr.wb
Baca Juga :
0 komentar:
Posting Komentar