Rabu, 01 Oktober 2014

Cerita : Gara - Gara Kentut

Assalamu'alaikum wr. wb
"Persahabatan" kita tidak asing dengan yang namanya persahabatan. Semua orang mempunyai teman dan sahabat. Kalau kita cerita yang namanya sahabat itu pasti ada se-gudang cerita di baliknya yang kalau di ceritakan butuh waktu berhari-hari (Lebbay dikit :-D).
Jadi saya berinisiatif membuat cerita tentang persahabatan yang pasti sudah banyak orang yang menulis cerita tentang persahabatan. Tapi apa salah nya saya juga ikut membuat cerita tentang persahabatan yang penting gak jiplak punya orang.. bener gak? -_~ hehehe..
Oke silakan menyimak..
Happy Enjoy.. Happy reading.. ^_^


Gara - Gara Kentut



"Itu siapa sih? Kok centil banget kayaknya." Gumam Sica dalam hati. "Halooo.. Aku Nia." Sapa Kurnia sambil menjabat tangan Jesica dan Anita. Sica dan Nita pun membalas dengan senyuman. "Hai.. Sica, Nita" Jawab keduanya. "Kalian kost di sini juga? Kamar kalian yang mana?" Tanya Nia dengan ramah. "Kita kamar nomor 2." Jawab Nita. "Ooh..! Berarti kita satu kamar ya?" Jawab Nia dengan muka agak sedikit aneh. "Ya udah deh aku mau beres-beres dulu, kalian udah beres-beres?" Tanya Nia kepada Sica dan Nita. "Udah, kita udah beres-beres tadi tinggal kamu." Jawab Nita sedang Sica dari tadi hanya terdiam karena agak tidak suka dengan Nia. "Ya udah aku masuk dulu ya?" Jawab Nia sambil meninggalkan Sica dan Nita yang sedang duduk di teras depan kost. "Nit, ke kamar yuk! Duduk di dalem aja." Sica mengajak masuk Nita. Sica agak khawatir meninggalkan Nia sendiri di kamar karena dia harus waspada dengan yang namanya orang baru. Lalu mereka pun masuk ke kamar.

"Halo Ni..! Belum selesai ya beres-beres nya?" Sapa Nita. "Belum nih! Eh kalian udah pada makan belum? Aku laper, habis ini beli makan yuk?" Ajak Nia sambil memegang perutnya. "Yuk! Ajak temen-temen yang lain juga biar rame." Jawab Nita. Setelah menunggu Nia selesai beres-beres mereka mengajak Widy, Seruni dan Nori mereka adalah anak kost kamar no 1. Nia yang datang paling terakhir belum mengenal mereka memperkenalkan dirinya. "Halo aku Nia." sambil tersenyum. "Widy, Seruni, Nori" Jawab mereka bertiga sambil bersalaman. Mereka berenam baru bertemu kecuali Nita dan Sica yang sudah bersahabat dari kecil. "Kita mau beli makan, kalian mau ikut gak?" Tanya Nita ramah. Nita memang anak yang ramah mudah bergaul dengan siapa saja. Sedangkan Sica orangnya sangat berhati-hati dengan orang baru, belum tahu dia seperti apa, bagaimana dan sifat nya seperti apa. Kalau sudah kenal dengan sendirinya dia akan terbuka dengan teman barunya. "Yuk! Aku juga laper nih belum makan." Jawab Widy.

Setelah satu minggu tinggal bersama di kost Ibu Sumar mereka semua terlihat seperti keluarga. Mereka semua sekolah di SMA N 1 Kota Indah. Mereka datang dari berbagai daerah, mereka sekolah di SMA N 1 Kota Indah karena mereka mendapatkan beasiswa karena siswa berprestasi. SMA N 1 Kota Indah adalah sekolah yang memang di peruntukkan kepada anak-anak yang berprestasi, sekolah berstandar internasional itu mempunyai kelengkapan peralatan untuk para siswa nya seperti ruang laboraturium, ruang komputer yang di lengkapi dengan internet untuk memudahkan para siswa mengerjakan tugas, lapangan untuk bola basket, ruang praktek menjahit, bahkan ada kolam renang untuk kegiatan berenang siswa dan masih banyak lagi yang lain.

Sore hari, setelah ashar mereka ber-enam berkumpul di kamar no 1. Ada yang sedang membaca, mengerjakan tugas, memainkan handphone, tiduran sampe akhirnya Sica yang sedang mengerjakan sebuah teka teki silang itu bertanya kepada teman-temannya. "Sebutkan nama teman kalian yang paling menyebalkan? Duuuhh.. siapa ya?" Tanya Sica sambil melirik teman-temannya. Akhirnya ke lima anak itu pun tertuju pada satu orang yaitu Sica. "Masa di TTS ada pertanyaan gitu sih Sic, kamu ngarang yah?" Tanya Widy serius. "Ia bener nih!" Jawab Sica dengan wajah serius. "Hah!! Kena kalian!" Gumam Sica dalam hati. "Yo wes si di jawab aja." Kata Nia santai. "Ia udah nih, aku tulis Widy yang paling nyebelin! Abis kotaknya cuma 4!" Jawab Sica meledek. "Hah!! Serius?!" Jawab Widy heran. Sontak Widy melihat TTS yang sedang di pegang Sica. Sica memang sengaja menulis nama Widy, tapi sebetulnya bukan itu pertanyaan nya. Widy yang tidak melihat pertanyaan nya pun sedikit percaya dan kesal dengan Sica kenapa bukan Nori yang dia tulis padahal nama Nori juga 4 huruf.

"Udah si Sica di percaya, dia kan suka jail." Jawab Nia santai. "Eh.. kamu gak percaya? Liat sendiri nih!" Jawab Sica ngotot. "Hadeeeeeh.. Kalo Widy nyebelin, kamu tuh lebih nyebelin! Kamu tuh egois, suka nyuruh orang se enaknya, gak mau ngalah! Kenapa kamu gak nulis nama kamu sendiri aja? Kan S-I-C-A ada 4 juga pas kan kotaknya?" Kata Nia dengan jujur. "Hahahaha... Ia yah? kamu bener tuh Ni, aku suka nyuruh yah? Tapikan namaku Jesica jadi bukan 4 huruf weeeeekk.." Jawab Sica santai. Lainnya setuju dengan Nia. "Ia bener tuh Ni..." lanjut Widy.
"Ia tuh si Sica nyuruhan banget emang." Nori pun ikut berbicara. "Ya ampuuun.. makasih banget yah kalian udah merhatiin aku sampe segitunya, hahaha." Jawab Sica dengan tertawa. "Egois." Lanjut Widy. "Eh kamu juga tuh orang nya minjeman banget, gak modal." Kata Nia sambil menunjuk Widy. "Lah kok jadi aku si Ni?" Jawab Widy. "Ia kamu tuh sering banget minjem, minta barang orang." Lanjut Nia. "Emang aku minjem apa Ni?" Tanya Widy tanpa rasa bersalah. "Kamu tu suka minjem handuk aku, masa handuk buat mandi kamu pinjem?! Terus suka minta bedak sama minyak wangi, kamu beli sendiri donk!" Jawab Nia kesal. "Hahahahahahaaaa.." yang lain hanya tertawa. "Tuh dengerin." Jawab Sica dengan meledek karena senang ada yang membelanya. Akhirnya mereka justru buka-bukaan soal sifat yang tidak disukai teman-temannya.
"Kamu juga tuh kalo ngomong cempreng banget, bikin berisik." Ledek Nita kepada Nia. "Biarin walau suara cempreng tapi bibir seksi. Haahaa.." Jawab Nia dengan pede. "Kalo Nori apa?" Tanya Sica. "Kalo Nori itu tidurnya suka muter 360 derajat, jadi bikin bete. Lagi enak-enaknya tidur pas balik badan nyium kakinya dia! Asem banget!" Jawab Widy yang satu kamar dengan Nori. "Hahahaha..." Lainnya tertawa. "Emang ia?" tanya Nita kepada Seruni yang tak percaya. "Ia Nit, Nori itu kalo tidur suka muter muter, kadang kepalanya di sebelah barat malah pernah kepalanya tidur di perut ku." Jawab Seruni. Lainnya pun tertawa terbahak-bahak. Tak mau kalah Nori pun berkomentar tentang Seruni. "Kamu juga tuh Run, kalo tidur suka ngorok, jadi berisik!" "hahahaha..Lainnya tertawa. "Ooh seruni suka ngorok? Berati mending Sica donk, dia kalo tidur suka ngigo! Ih Jangan! Awas! Awas! kayak lagi di apain gitu?" Jawab Nia yang memang tidurnya di sebelah Sica. Sica pun heran. "Masa si? Boong ah, aku kayaknya kalo tidur anteng-anteng aja." Jawab Sica pede. "Ia kamu emang suka ngigo kok Ca.." Lanjut Nita yang memang tahu kalau Sica suka mengigau. "Yang belum itu Nita nih, Nita kalo tidur gimana Ni?" Tanya Nori heran. Nia yang tidur di tengah jadi dia tahu persis bagaimana Nita dan Sica tidur. "Nita itu kalo tidur ceplak, kayak lagi makan sesuatu gitu, padahal dia gak lagi makan." Hahahaa.. yang lain ikut tertawa. "Kalo Nia tidur nya mlongo jadi dia suka ngiler, hiiiii...." Sica meledek Nia. Wkwkwkwkkk.. Lainnya pun tertawa. "Eh gak ding, Sica boong aku tidurnya gak ngiler!" Jawab Nia membela diri.

Sampai Sica menjahili mereka lagi. "Eh eh eh.. diem.. Kalian denger gak?" Melihat ekspresi Sica yang meyakinkan semua pun terdiam sejenak. "Apa Sic?" Tanya Nia heran. Mereka berenam lalu berkumpul membentuk lingkaran kecil dengan kepala saling berhadapan. "Ssssssttt.. Diem.." mereka semua terdiam lalu... "Duuuuuut...." Sica ngentut!! "Waaaaahh!!! Asem kamu Sic!" "Gak sopan!" "Bau!" "Jijai!" "Sica Jail!" Semua berkomentar dengan kesal kepada Sica. "Hahahaha...." Sica pun tertawa lebar. Sica memang jahil, dia pandai mengumpulkan temannya untuk saling berbagi cerita dan membuat tertawa teman-temanya. Tak hanya Sica Nia juga suka membuat tertawa teman-temanya. Tak mau kalah dengan Sica, Nia pun ikutan "Duuut..duut..Preet! preeet! Duuut..." Kentut Nia bernada, karena dia kentut sambil tertawa karena ada tekanan dari perutnya sehingga bunyi yang di keluarkan pun berbeda dari dari kentut kentut yang lain. Bukan nya jengkel malah semua tertawa mendengar bunyi kentut Nia. "Hahahaha... Hahahahaa..." "Itu kentut apa suara Nia yang cempreng?" Hahahaaa.. "Gila kamu Ni! Kok bisa kentut bunyi nya kayak gitu!" Tanya Sica sambil tertawa. "Hihihihiii.. aku juga gak tau, kentut nya keluar sendiri gak di aba-abain." Yang tadinya sibuk sendiri-sendiri jadi mengomentari kebiasaan teman-temannya sampai tertawa terbahak-bahak gara-gara kentut.

"Gila, gokil banget kamu Ni!" Kata Sica sambil menutup hidung nya. "Aku tuh dulu pertama liat Nia hawanya gak enak, sebel, centil banget." Lanjut Sica. "Hah? Apa iya? Aku pertama liat kamu palah tak kirain adik nya si Nita, habis kayak anak kecil. hehehe." Sica memang masih ke kanak-kanak an, bukan tingkah lakunya saja yang seperti anak kecil tapi benda-benda miliknya pun kebanyakan seperti anak-anak.

Begitulah kecerian dan kebersamaan anak-anak kost Ibu Sumar.




Itu baru cerita tentang kentut hanya sepenggal cerita belum yang lain ya temen-temen. Banyak hal yang membuat kita dan teman-teman kita tertawa. Se seru apa ceritamu dengan sahabat mu? Lebih gokil? Lebih fun? Lebih menantang? Semoga cerita ini bisa membuat kalian tertawa, yang gak ketawa jadi ke inget sahabat, yang lagi marahan sama sahabat semoga cepet baikan karena gak enak banget kalo berantem sama sahabat gara-gara masalah sepele. Mohon maaf kalo ada salah dalam penulisan, terimakasih sudah membaca.
Wassalamu'alaikum wr. wb


Baca juga :








0 komentar:

Posting Komentar