Cerpen itu apa sih?
Cerpen itu cerita pendek yang bisa dibaca di mana saja dalam waktu singkat yang lebih dari 1.000 kata dan tidak lebih dari 20.000 kata (kalo gak salah sih, hahaha). Kurang lebih 2 sampai 3 halaman, ceritanya pun fiksi. Saya iseng aja bikin cerpen tentang 17 Agustus. Mau baca? Silakan disimak :-D
Dikenal
Satu Kampung
Sore
kala itu Mela, Tuti, Puji dan Bondan sedang duduk santai di teras rumah Tuti.
Mereka asyik bermain gitar. Bondan mahir bermain gitar jelas saja karena dia
laki-laki. Kalau Mela, Tuti, Puji itu lagi belajar tapi yang sudah bagus memainkan
gitar adalah Mela. Saat mereka sedang asyik bermain, tiba-tiba Pak RT menyapa
mereka berempat “Wah wah waaah kompak banget niii anak remaja RT IV” ; “iya
dong Pak” jawab Bondan, Mela, Tuti dan Puji sambil tersenyum. “Mela pinter main
gitar ya?” Tanya Pak RT. “Aah nggak juga Pak RT, cuma bisa aja enggak pinter
kok.” Jawab Mela merendah. Begini.. Kampung kita kan besok akhir bulan Agustus
akan mengadakan acara untuk 17-an kita akan bikin panggung, nanti Mela dan
teman-teman bisa ikut tampil nyayi sambil main gitar, bagaimana? Yaaaah..
itung-itung untuk memeriahkan acara laaaah.. “Emmm.. Gimana ya Pak? Mela kan
belum terlalu mahir main gitarnya, nanti malu-malu in, lagian juga Mela gak
biasa tampil depan umum”. Jawab Mela pesimis. “Justru karena belum biasa tampil
di depan umum kamu harus belajar tampil di depan umum biar terbiasa, hehe..
Betul tidak?” Jawab Pak RT meledek. “Gimana nih?” Tanya Mela pada 3 sahabatnya
itu. “Emang kapan acaranya Pak RT?” Tanya Puji. “Masih lama kok, tanggal 30
Agustus jadi kalian bisa latihan terlebih dahulu, gimana?” “Ia aja deh buat
seneng seneng Pak RT ahaha” sahut Bondan meledek. “Wani piro hahaa” lanjut
Tuti. “Oke Bapak anggap jawabannya ia” kata Pak RT. Waduuuuh kok jadi beneran
ya? Jawab Bondan. “Bapak permisi dulu anak-anak, assalamu’alaikum.
Wa’alaiumsalam warohmatulloh hiwabarokatuh, jawab Tuti, Puji, Bondan dan Mela.
Gimana
nih gara-gara elu si ndan! Kata Mela sambil menepuk lengan Bondan. Loh kok jadi
gue? Jawab Bondan. “Udah si tampil aja gak apa-apa kan? Toh yang nonton orang
warga kita inih.” Tuti menyela. “Hah!! Bener nih kita bakalan tampil” Jawab
Mela dengan muka agak sedikit di tekuk”. “Apa? Kita Lu aja kali sama Bondan gue
mah enggak!” Jawab Tuti sinis. “Kok gitu si Tut?” jawab Mela. “Ya iyalah kan
yang di suruh elu sama si Bondan Gue enggak” Jawab Tuti. “Kan Pak RT bilangnya
kita berempat bukan cuma aku sama Bondan lagian…” Jawab Mela belum selesai
berbicara. “Tau tuh si Tuti” Bondan menyela. “Udah gak apa-apa kita tampil,
sekali kali laaah.. ya nggak si?” Jawab Puji santai. “Gak ah!! Gue gak ikut,
males” Jawab Tuti judes. “Ya udah kita bertiga aja, gimana pada mau enggak?”
Tanya Puji. “Gue si oke-oke aja. Jawab Bondan santai. “Gimana mel? Lu ikut kan?
Nanti lu yang main gitar gue yang nyanyi hahaha…” Jawab Puji sambil tertawa.
“Yeee.. diem! Oke gue anggep jawaban lo iya” Sahut Bondan. “Laaah kok jadi
kayak pak RT si? Mekso! (bahasa jawanya keluar) Orang lagi pikir-pikir juga” Jawab
Mela. “Abis Lu mikir kelamaan wkwkwkk” Jawab Bondan meledek. (semua tertawa)
Oke
kita masih punya waktu 3 minggu ni buat latihan, mau nyayi lagu apa? Tanya
Bondan. Yaaaa pasti lagu korea Laaa.. Jawab Mela. “Hadeeeh.. mentang-mentang
suka korea” Jawab Bondan. “iya aku setuju bingit” jawab Puji. “Ya udah kita
nyanyiin lagu Melted sama Give Love ya? Aku kan main gitarnya cuma bisa lagu
itu.” Jawab Mela sambil mengedip-ngedipkan mata. “Ya udah gue juga suka kok
lagunya.” Jawab Puji. “Oke sip” kata Bondan singkat.
Setiap
pulang sekolah mereka bertiga latihan bersama. Sampai akhirnya malam minggu, 30
agustus mereka siap tampil di depan warga. “Deg-deg gan nih?” kata Mela
gelisah. “Sama gue juga” sahut Tuti. “Udah si santai aja” kata Bondan. Bondan
memang orang yang pembawaanya santai, cuek dan pendiam. Sampai saatnya tiba
mereka naik ke atas panggung. “Busheeett!!! Yang nonton banyak juga ya? Gak
nyangka gue” kata Puji kaget. “Tambah deg-deggan ni aku”. Jawab Mela dengan
muka pucat dan keringat dingin. “Tiba-tiba gue jadi kebelet ni!” kata puji.
“Udah sekarang fokus, santai dan tenang” Kata Bondan menenangkan Puji dan Mela.
Oke
mereka mulai memainkan musik. Mela dan Bondan dengan gitar akustiknya duduk di
pinggir dan Puji duduk di tengah. Jreeeeng… Bondan mulai memainkankan gitarnya
dan Mela ikut menyusul memadukan nada dengan gitar Bondan. Mereka bertiga pun
menyanyi dan memainkan gitar dengan sangat bagus. Teriakan dan tepuk tangan
penonton tak henti-henti. Tanpa terasa 2 buah lagu telah mereka nyanyikan.
“Udah selesai ni? Cepet banget ya?” tutur Puji. “Hahahaa.. palah ketagihan.
Pengen yang Lama sono lu bikin konser sendiri!” ledek Bondan. “tau tuuh Puji,
tadi katanya kamu kebelet?” sela Mela. “Hahaha.. itu kan karena deg-deggan jadi
mules gue sekarang udah enggak” Jawab Puji sambil tertawa.
Setelah
malam itu Puji, Bondan dan Mela menjadi lebih dikenal oleh orang satu kampung.
Selesai.
Hihihi.. cuma sedikit yah pemirsah? Maaf kalo jelek yah? Semoga saya bisa bikin cerpen yang lebih bagus lagi. Okeh? Sampai disini dulu yah? Semoga cerpen tadi menginspirasi kita. Selamat siang dan selamat beraktifitas.
Wassalamu'alaikum wr. wb
Baca Juga :
0 komentar:
Posting Komentar